Berastagi. Tingginya peminat ubi jalar atau lebih dikenal dengan ubi jepang ini khususnya di negara Jepang membuat harga komoditas ini melambung. Saat ini harga pembelian ubi jepang di tingkat petani Kabupaten Karo mencapai Rp 2.500 per kg.
“Bahkan harga diperkirakan bisa lebih tinggi lagi karena meningkatnya permintaan atau pesanan dari Jepang pascatsunami yang terjadi baru-baru ini,” kata salah seorang eksportir ubi jepang yang juga Manajer PT Agro Alam, Abadi Sugono, kemarin di Berastagi.Sugono mengakui tingginya harga ubi Jepang ini cukup menggairahkan para petani untuk melakukan penanaman. “Selama mereka melakukan pengiriman ke luar negeri baru kali ini harga mencapai di atas Rp 2.500 per kg, sementara ubi jalar memiliki buah bobot yang berat, sehingga untuk 1 kg ubi hanya berkisar antara tiga sampai empat buah saja,” jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, perawatan ubi jepang ini juga tidak begitu sulit. Hal ini membuat para petani banyak yang memilih tanaman ubi jepang.
Hal senada juga diakui para petani ubi jepang seperti Rahmad Sinulingga, ketika ditemui di lokasi perladangan, Kamis (12/5), yang kini sudah menanam ubi jepang seluas satu hektare. Keyakinan dirinya menanam ubi ini cukup tinggi karena tidak membutuhkan modal yang besar dan perawatan yang sulit, kemudian harga tersebut sudah mendapat jaminan dari para eksportir.
Untuk itu ia, menyarankan agar para petani kembali membudidayakan tanaman ubi ini, sehingga terhindar dari kerugian yang ditanam kebanyakan para petani seperti kubis, kentang, cabai, tomat dan yang lainnya karena tidak memiliki harga yang pasti seperti sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar