JAKARTA. Kementerian Perindustrian tengah mempersiapkan insentif hilirisasi industri kopi. Pemberlakuan insentif tersebut mengacu kepada keberhasilan insentif dan disinsentif industri kakao tahun lalu yang berhasil mengundang investor industri hilir kakao.
"Kita sedang siapkan insentif untuk kopi, ini masih belum diumumkan. Kita ingin agar kopi dimasukkan sebagai bagian dari program hilirisasi sektor agro. Karena kami melihat kopi ini punya prospek untuk produk turunannya. Kalau kita memberi policy untuk downstream, orang lain akan masuk. Saya optimis succes story kita di kakao," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat ditemui di kantornya, Selasa (24/5).
Hidayat mengaku, bentuk insentif tersebut saat ini masih dibahas pejabat Kemenperin. Ia pun belum dapat memastikan akan ada disinsentif dengan bentuk bea keluar seperti yang telah diberlakukan untuk kakao.
Dihubungi terpisah, Dirjen Industri Agro Kemenperin Benny Wachyudi mengatakan, pihaknya tengah menyusun roadmap untuk sektor kopi. Salah satu program yang menjadi bahasan merupakan pengembangan specialty coffee.
"Kita sedang meng-update sejumlah kondisi yang dialami sektor kopi. Programnya menyeluruh mulai dari hulu yakni peningkatan produksi petani, sampai ke hilir, termasuk memperhitungkan aspek perdagangannya," kata Benny.
Persoalan yang dihadapi sektor kopi, lanjut Benny, berbeda dengan sektor industri agro lainnya seperti kakao dan minyak kelapa sawit mentah (CPO). Oleh karenanya, perlakuannya juga akan berbeda. "Investasi di sektor kopi itu berbeda, karena berupa barang konsumsi, ekspansinya bergantung pada arah pasar," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar