Sebagai negara perkembangan, pertanian tetap sebagai lapangan kerja utama dalam menyerap tenaga kerja. Hingga Februari 2011 persentase jumlah penduduk Sumatera Utara yang bekerja pada di sektor pertanian menjadi 50,90 persen. Hal ini dikarenakan, sektor ekspor utama dari Sumatera Utara berupa CPO, hasil dari perkebunan sawit.
Kepala bidang Integrasi pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Sumut Didik Koesbianto mengatakan, sektor lain yang mengalami peningkatan persentase adalah sektor transportasi (0,13 poin), keuangan (0,03 poin), jasa kemasyarakatan (2,76 poin) dan sektor lainnya yang terdiri dari sektor pertambangan, listrik dan air (0,42 poin).
Dari 5.953.336 orang yang bekerja di Sumatera Utara pada bulan Februari 2011, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh atau karyawan sebesar 1.744.484 orang (29,30 persen), diikuti pekerja tidak dibayar sebesar 1.474.624 orang (24,77 persen), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap sejumlah 1.284.280 orang (21,57 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian sebesar 163.622 orang (2,75 persen).
Secara umum komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Februari 2011, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu relatif kecil yaitu hanya 51.226 orang (0,86 persen).
Sementara itu, penduduk yang dianggap sebagai pejkerja penuh waktu (full time worker) yaitu pekerja pada kelompok 35 jam ke atas jumlahnya mencapai 3.970.900 orang (66,70 persen).
Sedangkan pekerjaan menurut pendidikan tertinggi, tamatan Universitas atau sarjana mengalami kenaikan, walaupun secara jumlah keseluruhan masih relatif kecil. Jumlah pekerja dengan pendidikan diploma hanya sebesar 167.338 orang (2,81 persen), dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 291.254 orang (4,89 persen). Sedangkan pekerja dengan pendidikan SD ke bawah masih mendominasi yaitu sebesar 2.421.103 orang (40,67 persen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar