MEDAN. Penyerapan pupuk bersubsidi di Sumatera Utara hingga April masih tergolong minim yang diakibatkan musim pola tanam yang berubah, termasuk terjadinya gangguan penyedian air di lahan petani daerah itu.
"Mudah-mudahan Mei ini meningkat yang ditandai adanya tren permintaan yang menguat di sejumlah daerah yang mulai memasuki musim tanam baru sejak akhir April dan awal Mei," kata Supervisor PT. Petrokimia Gresik, Ki Hari, di Medan.
Penyaluran hingga April, kata dia, masing-masing untuk jenis ZA sebanyak 10.345 ton, SP36 11.131 ton, phonska 23.054 ton dan petroganik 3.975 ton.
Penyaluran pupuk hingga April itu tergolong rendah karena hingga Februari penyerapan masing-masing sudah untuk jenis ZA sebanyak 6.704 ton untuk ZA, 4.174 untuk SP36, phonska 10.798 ton dan organik 1.015 ton.
Secara total, alokasi untuk Sumut tahun ini, masing-masing sebanyak 58.000 ton untuk ZA, SP 36 sejumlah 38.000 ton. phonska 149.500 ton dan pupuk organik 70.000 ton.
Penyaluran pupuk subsidi di Sumut yang masih minim itu diakui juga dampak terlambatnya beberapa daerah menyerahkan data Rencana Definitif Kerja Kelompok (RDKK) sebagai dasar penerima penyaluran pupuk subsidi tersebut ditengah terlambatnya juga keluarnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang alokasi pupuk subsidi.
Menurut dia, meski permintaan masih belum terlalu banyak hingga Mei 2011, perusahaan itu tetap memperkuat stok guna menghindari terjadinya kelangkaan.
Stok pupuk secara total mencapai 26.449 ton dan stok itu akan tetap aman karena pasokan rutin tetap ada ke Sumut.
Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, meminta PT Petrokimia Gresik dan PT Pusri sebagai penyalur pupuk bersubsidi di Sumut menyalurkan pupuk itu sesuai ketentuan.
Pupuk subsidi itu adalah milik petani, jadi harus benar-benar jatuh ke tangan petani, katanya.
Penyaluran pupuk ke petani yang benar dan tepat waktu seperti yang dibutuhkan membuat hasil produksi dan kualitas produk petani meningkat dan itu bukan saja meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membantu pemerintah meningkatkan sektor ril, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar