Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan daya beli petani pedesaan sebesar 0,57 persen selama bulan April 2011. Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (2/5), hal itu terlihat dari kenaikan nilai tukar petani nasional selama bulan April 2011 dari 103,32 menjadi 103,91.
Kenaikan nilai tukar petani selama kurun waktu itu, kata dia, utamanya berasal dari kenaikan nilai tukar petani pada subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan dan perikanan. Nilai tukar petani tanaman pangan naik 0,79 persen karena kenaikan bermakna harga komoditas tanaman pangan seperti jagung dan kacang tanah.
Sementara kenaikan nilai tukar petani subsektor perkebunan sebesar 1,3 persen utamanya disebabkan oleh kenaikan harga karet dan kelapa dan peningkatan daya beli nelayan sebesar 0,54 persen utamanya akibat kenaikan harga ikan tenggiri dan tongkol serta kelompok ikan hasil budidaya.
Namun bersamaan dengan penurunan harga beberapa hasil pertanian tanaman hortikultura seperti cabai merah dan cabai rawit, selama bulan April nilai tukar petani hortikultura turun 0,21 persen.
Penurunan daya beli juga dialami para peternak. Nilai tukar peternak turun 0,07 persen, antara lain karena harga daging ayam dan sapi yang turun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar