BANDAR LAMPUNG. Pelaksanaan program revitalisasi penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan di Provinsi Lampung membutuhkan alokasi dana sebesar Rp65 miliar pada 2012.
Alokasi dana tersebut nantinya akan difungsikan untuk memantapkan program revitalisasi penyuluhan, di antaranya pemantapan sistem penyuluhan, pemantapan sistem pelatihan pertanian, revitalisasi sistem pendidikan pertanian, koordinatasi lintas pelaku, dan program pemberdayaan kelembagaan petani dan usaha.
"Pada 2012, dibutuhkan alokasi dana Rp65 miliar untuk mengatasi permasalahan yang ada, baik dari APBD provinsi maupun kabupaten/kota guna memantapkan program revitalisasi penyuluhan," kata Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung, I Made Suwetja.
Ia mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan pada acara pengukuhan pengurus KTNA, pengukuhan komisi penyuluhan, pertemuan penyuluh, dan penyerahan lulusan Polinela menjadi penyuluh, serta pemberian penghargaan kepada PTPN VII dan PT Bukit Asam, di Balai Keratun, Bandar Lampung, Senin (4-4).
Suwetja menambahkan berdasarkan hasil prarakorenluh dan rakorenluh yang sudah dilakukan sebelumnya, terdapat tujuh kesepakatan dan salah satunya, yakni pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan (P2K) masih dihadapkan pada masalah kurangnya tenaga penyuluh, terbatasnya sarana dan prasarana, serta kurang memadainya alokasi dana APBD provinsi dan kabupaten/kota. Hadir pada acara tersebut, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dan Wakil Ketua I KTNA Pusat Lukman Zakaria.
PT BA Terima Penghargaan
Suwetja menjelaskan hingga kini di Lampung telah memiliki 1.914 penyuluh, 180 balai penyuluh, 1.468 gapoktan, 19.043 poktan, dan 622 perkumpulan petani pemakai air. Selain itu, 62% petani di Lampung sudah tergabung ke kelompok tani. Jika hal tersebut dapat diberdayakan dengan benar, bukan hal mustahil Lampung akan menjadi provinsi unggulan dalam produksi hasil P2K.
Sementara itu, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam sambutannya mengatakan peran penyuluh sangat penting sebagai ujung tombak dalam meningkatkan kinerja perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, baik dalam hal memberikan bimbingan hingga untuk menghasilkan produksi P2K yang lebih maksimal.
Meskipun demikian, Gubernur menambahkan peran penyuluh saat ini masih dirasa kurang dan harus terus ditingkatkan. "Petani seakan sudah kehilangan kepercayaan karena kinerja penyuluh kendor akibat kurangnya perhatian dari pemerintah," ujarnya.
Secara terpisah, penghargaan yang diperoleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan terkait atas penyaluran program corporate social responsibility (CSR) kepada kelompok tani. Penghargaan yang diserahkan langsung Gubernur Lampung diterima Direktur SDM dan Umum PT BA Mahbub Iskandar.
Penghargaan yang diterima PT BA Unit Pelabuhan Tarahan berkat partisipasinya dalam mengisi pembangunan Provinsi Lampung melalui program kemitraan bidang pertanian, yaitu membantu dua kelompok tani yang terdiri 38 orang yang ada di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Dana yang disalurkan Rp355 juta ini nantinya akan dicicil selama satu tahun, dan dana yang sudah dikembalikan tersebut akan disalurkan kembali kepada kelompok tani lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar