Surabaya. Serangan ulat bulu yang sudah merusak ribuan pohon mangga di Kabupaten Probolinggo maupun Pasuruan, Jawa Timur dikhawatirkan juga menyerang tanaman inang yang berada di dataran tinggi seperti pohon kopi dan Kakao.
"Kita sudah menyampaikan ke teman-teman di dinas perkebunan, jangan sampai ulat itu menyerang ke sana," kata Kepala Dinas Pertanian Pemprop Jawa Timur, Wibowo Eko Putro, Selasa (5/4).
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Pemprop Jatim, M Samsul Arifien saat dikonfirmasi membenarkan informasi tentang ulat bulu yang bisa menyerang pohon kopi dan kakao. "Memang ada kemungkinan dapat menyerang kopi dan kakao," katanya.
Ia mengatakan, ada sekitar 2.600 hektare kebun kopi yang berada di kawasan Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Dari 2.600 hektare itu terdiri dari 1.100 hektare kebun kopi arabika dan 1.500 kopi robusta. Tanaman tersebut tumbuh di lahan yang di dataran tinggi atau 1.000 dpl (di atas permukaan laut). Kawasan tersebut akan menjadi perhatian, karena lokasinya dekat dengan kecamatan di Probolinggo yang terserang ulat bulu.
"Kita mengantisipasinya dan dalam minggu ini sudah menyiapkan pestisida sekitar 100 liter. Selain itu, petugas pengamat hama dari balai besar proteksi tanaman juga akan bertugas memantau hama di kopi dan kakao," jelas Samsul.
Seperti yang diberitakan, jutaan ulat bulu menyerang sekitar 14.682 pohon mangga di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo hingga meluas ke kawasan Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Ulat bulu tersebut memakan habis daun pohon mangga dan tidak memilih pohon lainnya.
Semprot Pestisida
Jutaan ulat bulu jenis dasychira inclusa ini tidak hanya menyerang di 7 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Serangan ulat bulu kini meluas hingga ke Kota Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. Namun, pohon yang diserang ulat di dua daerah itu jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Kabupaten Probolinggo.
Ada satu kecamatan di Kota Probolinggo yang diserang ulat bulu yakni Kecamatan Wonoasih. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan yakni di Kecamatan Nguling. "Dua daerah itu jumlahnya sedikit. Kalau di Wonoasih hanya beberapa RT, sedangkan di Nguling ada 3 pohon. Tapi semua sudah dikendalikan dengan cara disemprot," kata Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Jatim, Kethut Marsudi.
Ia menerangkan, jumlah pohon mangga di tiga daerah yang terserang ulat bulu mencapai sekitar 14.682 pohon. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% sudah dikendalikan dengan cara penyemprotan menggunakan bahan pestisida. "Semua kecamatan sudah dikendalikan. Tapi masih ada beberapa desa yang belum dikendalikan, dan sampai hari ini kita masih melakukan penyemprotan," tuturnya.
Kethut menegaskan, Dinas Pertanian Jatim dan pemerintah kabupaten atau kota setempat, terus berupaya melakukan pengendalian terhadap ulat bulu yang menyerang pohon mangga. "Kita pantau terus di lapangan, kalau ada langsung kita kendalikan. Dan, yang sudah disemprot, setelah kita amati dan evaluasi, sudah tidak ada ulatnya lagi. Sekarang saya masih melakukan pemantau di Nguling," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar