JAKARTA - Selain pernak pernik lampion yang biasa diramaikan saat Imlek, warga keturunan Tionghoa juga mencari ikan bandeng. Ikan bandeng ini biasa digunakan untuk persembahan saat sembahyang.
"Penjualan ikan bandeng sendiri banyak bertebaran di sekitar Rawa Belong, dikarenakan banyaknya mahasiswa yang bermukim di sana merupakan warga keturunan Tionghoa. Di samping itu warga sekitar yang juga warga keturunan banyak mencari," kata salah seorang pedagang ikan bandeng, Ujang di Pasar Kembang Rawa Belong, Jakarta, Kamis (3/2/2011).
Adapun harga bandeng sendiri bervariasi dan tergantung dari bobot ikan itu sendiri. Untuk ukuran sebesar 1 kilogram (kg) dijual sekira Rp30 ribu. Sedangkan ukuran setengah kilo sebesar Rp20 ribu. "Harganya macam-macam tergantung bobot ikannya, ya bisa kurang dikit lah," tukas Ujang.
Sementara untuk omzet penjualan per hari bisa mencapai Rp400 ribu-Rp500 ribu. Dia mengungkapkan, bila penjualan paling ramai sehari sebelum Imlek bisa mencapai Rp700 ribu.
"Untuk tahun ini omzet yang didapat sekira Rp3 juta dalam waktu tujuh hari menjelang Imlek. Penjualan ikan bandeng di sekitar Rawa Belong ini banyak menjelang Imlek," katanya.
Dikatakannya, omzet tahun ini tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang tidak ada kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya karena banyaknya penjual ikan bandeng "wajah" baru dan sempitnya jalan sekitar Rawa Belong.
"Omzet penjualan tahun ini enggak banyak, bisa dibilang enggak ada kenaikan, karena makin banyak penjual dan jalan Rawa Belong yang sehingga sering macet parah. Jadi orang rada malas kemari," ungkap penjual lainnya, Fikri. (okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar