Makassar. Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menjajaki kerja sama di bidang pertanian dan makanan olahan dengan Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. Di Sulsel, kita baru saja tahu dari gubernur bahwa ketersediaan rumput laut dan kakao di sini sangat banyak," kata Ketua Delegasi TETO Andrew Li-yan Hsia di Makassar, Selasa (10/5), usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.Sementara, lanjutnya, ketersediaan sumber daya alam di Taiwan tidak terlalu banyak. "Kita akan pikirkan bentuk kerja sama yang akan saling menguntungkan bagi kedua wilayah mungkin di bidang pertanian, perikanan dan makanan olahan atau bahkan mungkin industri pembuatan mobil seperti yang diusulkan gubernur," jelasnya.
Untuk menyesuaikan bentuk kerja sama berdasarkan kebutuhan kedua wilayah, ia bersama lima orang delegasi lainya juga mengundang Pemprov Sulsel untuk berkunjung ke Taiwan.
Selain membuka pintu kerja sama, kunjungan tersebut dilakukan untuk mengenal Sulsel. "Banyak pengusaha kita yang tertarik berusaha di sini dan kita akan maju sama-sama," tambahnya.
Menurut dia, telah banyak investor asal Taiwan yang ingin pindah ke Indonesia karena mahalnya tanah. Selain itu, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Taiwan. "Setelah kunjungan ini diharapkan para pengusaha Taiwan juga tahu banyak soal Sulsel," ujarnya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kunjungan ini sebagai penjajakan awal. "Ada kelebihan yang dimiliki Taiwan dan sumber daya alam yang kita miliki. Mari kita bicarakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan," ujarnya.
Sumber daya alam komplit dari pertanian hingga pertambangan yang dimiliki Sulsel, katanya, kini membutuhkan banyak mitra industri karena pertanian Sulsel kini tengah beralih ke industri. "Dengan membangun industri di Sulsel, sama dengan membangun di 12 propinsi," tambahnya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar