Padang. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Prabowo Respatyo Caturroso optimistis peternakan di Sumatera Barat (Sumbar) bisa berkembang dengan pesat. Karena secara geopolitik Sumbar cocok untuk pengembangan peternakan. "Jika dikembangkan dengan baik hasilnya akan memuaskan dan bisa menjadi salah satu sentra penghasil ternak," kata Prabowo usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Sumbar dengan tiga perusahaan perkebunan dalam mewujudkan program integrasi sawit dengan sapi di Padang, Senin (9/5).
Dikatakannya, Kementan mengapresiasi upaya yang dilakukan Sumbar untuk mengembangkan program integrasi sawit dengan ternak sapi serta program satu petani satu sapi. "Hal ini bisa dijadikan contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan usaha peternakan," lanjutnya.
Menurut dia, belajar dari negara besar seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada dan lainnya, mereka memiliki usaha peternakan yang unggul. "Kuncinya adalah kejujuran dan keseriusan untuk melakukan pengembangan peternakan mulai dari tingkat petani hingga pemerintah," kata Prabowo.
Pada 2011, delapan propinsi ditetapkan untuk melakukan pengembangan pembibitan ternak melalui kelompok dengan pola integrasi yang mana salah satunya adalah Sumbar. “Pemerintah menargetkan swasembada daging sapi/kerbau pada 2014. Untuk itu pemerintah berusaha menciptakan tatanan iklim usaha yang mendorong pelaku usaha untuk bergerak di bidang pembibitan sapi," kata dia.(MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar