AekKanopan. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS ) yang konsen mengadvokasi petani kelapa sawit dengan mencetak ‘Guru Kebun ‘ kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura ) melalui pelatihan Training Of Trainers (TOT) Manajemen Kebun Kelapa Sawit, Senin (6/6) di Hotel Aek Kanopan, Labura.
Pelatihan TOT yang dilaksanakan selama tiga hari (6 - 8 Juni) dibuka oleh Bupati Labura, H Kharuddin Syah Sitorus, juga menghadirkan seorang fasilitator dari Bogor (Jawa Barat), Imam Safii dan Koordinator Forum Nasional SPKS, Darto. Pelatihan tersebut diikuti 30 peserta yang terdiri dari petani kelapa sawit dari delapan kecamatan yang ada di kabupaten Labura.Bupati mengatakan, pada tahun 2010, Kabupaten Labura memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 120.968,92 hektare, yang terdiri dari swasta nasional dengan luas 49.774,16 hektare, BUMN 8.454,76 dan perkebunan rakyat 62.740.00 hektare.
Itu berarti, perkebunan rakyat memiliki luas yang terbesar di Kabupaten Labura. Karena itu penting agar petani kelapa sawit diberdayakan kemampuannya sehingga mendapatkan kualitas pengelolaan kebun yang lebih baik. “Perkebunan rakyat di Labura merupakan tulang punggung ekonomi rakyat yang harus ditopang dengan dukungan kebijakan pemerintah. Apalagi, produktivitas perkebunan rakyat tidak sebanding dengan produktivitas perkebunan besar yang ada di Labura. Karena itu produktivitas perkebunan rakyat harus ditingkatkan,”kata Kharuddin.
Dikatakannya, hal yang perlu diwujudkan untuk para petani sawit adalah kemampuan dalam pengelolaan kebun. “Pemerintah memiliki tugas berat untuk melaksanakan program ini karena perkebunan rakyat begitu luas,” katanya.
Pelatihan kata Bupati, sangat penting bagi petani sawit khususnya dari sisi ekonomi, karena dengan pelatihan para petani dapat meningkatkan produksi tandan buah segar sawitnya.
Sementara itu, Fasilitator dari Bogor Imam Safii mengatakan, selama ini petani sawit di Indonesia mengalami kendala dalam meningkatkan produktivitas hasil kebunnya. Hal ini karena minimnya sumber daya manusia yang ada. “Lewat TOT yang materinya terdiri dari tahap perencanaan pembukaan perkebunan, pemeliharaan, pemanenan hingga peremajaan (replanting) diharapkan dapat mengatasi permasalahan petani sawit di Kabupaten Labura ini,” jelas staf ahli Depnakertrans ini.
Sekkretaris Jenderal SPKS Kabupaten Labura, Maruli Sitorus mengatakan, tujuan TOT ini adalah untuk mencetak banyak guru kebun. “Dalam istilah pemerintah PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang berfungsi untuk memberdayakan petani agar mampu membangun kebun yang sesuai standard,” jelasnya.
Dikatakannya, guru Kebun penting untuk terus diorganisir agar bisa melakukan praktek terbaik bagi petani kelapa sawit di seluruh Indonesia khususnya di Labura.
Maruli mengatakan, pelatihan ini di lengkapi dengan modul manajemen kebun yang dapat dibaca para petani dan juga VCD film manajemen kebun yang di buat oleh SPKS. “Harapannya, perkebunan rakyat di Labura bisa menjadi contoh terbaik dari seluruh model perkebunan yang ada. Sekaligus juga menjadi modal untuk kemandirian, kedaulatan dan kesehateraan petani sawit.
Kegiatan ini akan di tindak lanjuti dengan pelatihan di desa-desa yang akan dilatih para peserta yang ikut dalam pelatihan TOT ini,” terang Maruli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar