BANDARLAMPUNG. Kuota pupuk bersubsidi di Lampung, khususnya urea, saat ini hanyalah separuh dari kebutuhan. Akibatnya, pupuk bersubsidi jadi rebutan.
Ketidaksesuaian antara kebutuhan dengan kuota pupuk bersubsidi ini dibenarkan Manajer Area PT Pusri Lampung, Hairul Lizano, dalam Sosialisasi Mekanisme Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Selasa (14/6/2011) di Bandar Lampung.
Hairul mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi di Lampung tahun 2011 ini 315.000 ton. Sementara, pengajuan kebutuhan pupuk berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok atau RDKK sebesar 542.388 ton.
Artinya, alokasi pupuk di Lampung sebetulnya hanya memenuhi 58 persen dari kebutuhan. "Maka jangan heran kalau di sini (Lampung) rebutan pupuk," ujar dia.
Namun, ungkap dia, tidak sebandingnya kebutuhan pupuk bersubsidi dan alokasinya ini adalah fenomena nasional. Kuota pupuk urea bersubsidi untuk nasional 5,1 juta ton, sementara kebutuhannya 7 juta ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar