PARINGIN. Perusahaan tambang nasional PT Adaro Indonesia yang sebagian wilayah operasinya berada di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, memprogramkan pengembangan dan budi daya tanaman jarak pagar bagi masyarakat sekitar.
Manajer CSR PT Adaro Indonesia Abdurrahman di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa (7/6), mengatakan program tersebut akan segera direalisasikan sehubungan dengan telah beroperasinya pabrik pengolah bahan bakar nabati (BBN) milik anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk itu.
"BBN yang diproduksi berupa bio Diesel fuel (BDF) dengan bahan baku utama buah tanaman jarak pagar atau jatropha," ujarnya.
Dengan beroperasinya pabrik tersebut, pihaknya sangat membutuhkan ketersediaan buah jarak pagar dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi produksi BDF.
Ia mengatakan, saat ini PT Adaro Indonesia sendiri telah melakukan upaya pengembangan dan budi daya tanaman tersebut di areal bekas tambang pada lahan seluas 50 hektar.
"Tapi itu belum mencukupi sehingga sangat perlu adanya peran serta masyarakat sekitar tambang dalam hal penyediaan bahan baku," katanya.
Keterlibatan masyarakat sekitar tambang dalam mengembangkan dan membudidayakan tanaman jarak pagar akan berdampak pada peningkatan dan perbaikan ekonomi mereka.
Sehingga keberadaan pabrik pengolah BNN selain berperan serta dalam upaya pengurangan emisi gas buang dan penanggulangan krisis energi, juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Pendirian pabrik tersebut merupakan kerjasama PT Adaro Energy Tbk dengan Komatsu Ltd dan PT United Tractor Tbk, yang proyeknya sudah dimulai sejak 2009.
Pabrik dibangun di areal lokasi tambang PT Adaro Indonesia di Km 73, Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan kapasitas produksi 1,2 ton perhari dengan kualitas berstandar European Standard (EN 14214).
BDF yang diproduksi akan digunakan untuk mengoperasikan 100 unit kendaraan operasional pengangkut batu bara, dump truck Komatsu tipe HD 785 yang memiliki kapasitas daya angkut 90 ton.
Untuk melibatkan peran serta masyarakat dalam memenuhi ketersediaan bahan baku, PT Adaro Indonesia akan bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Balangan dan Tabalong melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan masing-masing.
PT Adaro Indonesia sendiri mencanangkan pada 2012 nanti akan melakukan penambahan pengembangan dan budi daya tanaman jarak pagar pada lahan seluas 400 hektar dan kedepannya akan dikembangkan lagi pada lahan hingga seluas 4.000 hektare.
Pengoperasian pabrik pengolahan BDF itu sendiri telah diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Darwin Zahidi Saleh dan Gubernur Kalsel pada Selasa (31/5) lalu. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar