BONDOWOSO. Bank Indonesia Jember memprakarsai berdirinya Rumah Tani, yang merupakan singkatan dari Forum Ahli Pertanian Madani, di tiga kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso. Wadah ini dimaksudkan sebagai media penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi para petani di tiga kabupaten tersebut.
"Rumah tani awalnya difasilitasi oleh Bank Indonesia. (BI) sebagai fasilitator," ungkap Ketua Umum Rumah Tani Pusat, Edi Poernomo Santoso, di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (10/6/2011).
Pembentukan Rumah Tani ini juga turut diprakarsai oleh Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jawa Timur, Bank Muamalat Jember, kalangan akademisi di lingkungan Universitas Jember, Asosiasi Pengusaha Pupuk Organik Jember, tokoh-tokoh petani, pengusaha eksportir, hingga pengusaha kecil dan menengah. Rumah Tani, yang berdiri secara resmi tercatat di kantor notaris pada 27 Desember 2007, memiliki visi untuk mengembangkan dan memberdayakan pertanian madani.Forum ini memiliki misi mendiseminasi teknologi tepat guna dan ramah lingkungan serta meningkatkan kemitraan petani dengan semua pemangku kepentingan, termasuk perbankan.
Programnya sendiri memfokuskan pada 9 program kerja. Revitalisasi organisasi menjadi hal program kerja pertama yang dilakukan, meliputi pendaftaran dan pengembangan anggota Rumah Tani. Selanjutnya, program kerja juga diisi dengan kegiatan pelatihan dan penelitian. Rumah Tani pun menyediakan jasa konsultasi keuangan dan investasi di sektor pertanian. Bahkan membantu pengurusan perizinan usaha tani. Petani pun diupayakan dapat membangun kerja sama dengan para institusi perbankan ataupun lembaga pendanaan potensial.
"Respons positif (dari petani). Hanya kita selalu menjaga ekspetasi yang berlebihan dari anggota baru, khususnya ekspetasi mereka kepada akses pembiayaan," ungkap Edi.
Wadah ini pun, lanjut dia, selalu dievaluasi secara rutin oleh BI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar