Minggu, 10 Maret 2013

Solusi Pangan dengan Impor Tidak Bijak

Bogor. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Herry Suhardiyanto mengatakan, dalam persoalan pangan solusi jangka pendek dengan impor tidaklah bijak.
"Kita lebih baik memperkuat sistem produksi pangan nasional, agar bisa meningkatkan efisiensi, mutu, dan produktivitas," katanya melalui Kepala Humas IPB Henny Windarti di Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/3).
Terkait Dies Natalis IPB ke-50 tahun 2013, ia mengatakan bahwa saat ini ketahanan pangan, energi, kemiskinan dan permasalahan lingkungan merupakan masalah bangsa yang harus segera diatasi. Selain memperkuat sistem produksi pangan nasional, juga bisa memperkuat perekonomian. "Dan sekaligus menjawab tantangan dengan teknologi juga ilmu pengetahuan," katanya.

Disebutkan, IPB merupakan kampus yang paling banyak berkontribusi dalam hal inovasi. "Tapi, apakah inovasi tersebut memberikan kesejahteraan bagi masyarakat? Ini tantangan," katanya.
Herry juga mengapresiasi para pendahulu yang telah memberikan kontribusi bagi bangsa, mulai dari Bimas, berbagai program usaha peningkatan gizi keluarga (UPGK), konsep Bappeda, sistem pendidikan sarjana empat tahun, sistem penerimaan mahasiswa baru melalui prestasi akademik berbasis nilai rapor dan lain sebagainya.

Namun, diakuinya masih banyak tantangan besar. "Dan pertanyaannya apakah kita semua dapat menorehkan prestasi yang telah lebih awal ditorehkan?" katanya.

Ditegaskannya, kini adalah saat yang tepat untuk merumuskan atau mencapai apa yang perlu dipertahankan agar peran IPB di tengah masyarakat dapat dirasakan betul. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar