Jumat, 08 Maret 2013

Bertani Hidroponik Juga Menarik

Medan. Banyak cara untuk tetap bertanam meskipun lahan yang dimiliki tak begitu luas. Di antaranya, dengan pola hidroponik yang menggunakan media sederhana hasilnya tetap menguntungkan. Menurut Albana, seorang petani yang sejak 1,5 tahun lalu mempraktikkan pertanian hidroponik, dirinya tidak memiliki lahan yang luas namun memiliki kegemaran bertani. Dari situ, muncul kreativitasnya membuat teknologi sederhana untuk bisa bertani meskipun tanpa tanah. "Dengan pola hidroponik, kita tak memerlukan tanah, karena kita menggantinya dengan bahan lain," katanya, Kamis (7/3) di Medan.

Ia hanya mengeluarkan uang Rp 500.000 untuk membuat bak yang digunakan sebagai media bertanam sayuran yang tidak seperti biasanya. Dari bak yang sama, ia bisa memanen sayuran berkali-kali dengan cara yang sangat mudah. "Kita cukup membuang airnya saja, kemudian mengganti bibitnya," katanya.

Dikatakan Albana, dengan konsep hidroponik juga memangkas ongkos produksi secara signifikan. Dari penggunaan media yang ada, ia hanya membersihkan sisa tanaman yang ada, menggantikan air kemudian didiamkan beberapa saat untuk selanjutnya ditanami kembali.

Selain itu, dari sisi modal, dari setiap kilogram sayuran yang dihasilkan, Albana mengeluarkan modal Rp 4.000. Padahal sayuran yang dijualnya bisa laku dengan harga Rp 8.000 per kilogram. “Konsep hidroponik potensial untuk dikembangkan masyarakat yang ingin bercocok tanam di lahan yang terbatas,” sebutnya.

Dari keseluruhan sayuran yang ditanamnya, setiap  hari ia bisa memasarkan sayuran kepada pelanggan sebanyak 2-3 kg. Jika dihitung secara total selama sebulan, sebanyak 60 kilogram sayuran yang dijualnya. Dengan harga jual Rp 8.000 per kilogramnya, ia bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp 480.000.

Sementara modal awal yang dikeluarkannya di awal memulai bertanam bisa kembali dalam masa panen tak sampai dua kali. "Sayuran ini bisa dipanen di usia 40 hari. Ini sudah 1,5 tahun, dan tidak keluar modal lagi karena ini bisa digunakan berkali-kali," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar