Jumat, 01 Juni 2012

Berita Pertanian : 50% Wilayah Cilacap Terancam Kekeringan

CILACAP.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), menyatakan kekeringan pada musim kemarau mengancam 50% wilayah kabupaten setempat. Dari 24 kecamatan yang ada di Cilacap, 12 kecamatan di antaranya merupakan daerah rawan kekeringan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Aryadi mengatakan dari hasil inventarisasi daerah yang rawan kekeringan di Cilacap meliputi 79 desa yang tersebar di 12 kecamatan dari total 24 kecamatan.

"Dari 12 kecamatan rawan kekeringan itu, yang paling cepat terkena dampaknya adalah wilayah barat Cilacap meliputi Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Patimuan, dan Kampung Laut," jelasnya, Jumat (1/6).

Dijelaskan Wasi, pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kekeringan di wilayah langganan kekurangan air bersih.

"Salah satunya, pemkab telah membangun unit pengolahan air di Kecamatan Patimuan. Pengolahan air tersebut akan dapat mengatasi kekurangan air bersih di kecamatan setempat," katanya.

Selain itu, lanjut Wasi, pihaknya bersama PDAM juga telah menyiagakan kendaraan tangki guna mendistribusikan air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Kendaraan tangki pengangkut kebutuhan air bersih telah siap, baik di BPBD maupun di Kantor PDAM. Kalau nantinya ada masyarakat yang membutuhkan, kami siap menyuplai sesuai dengan kebutuhan. Karena dananya telah dianggarkan, sebab kekeringan pada musim kemarau sudah merupakan peristiwa yang rutin, sehingga bisa diprediksi," ujarnya.

Secara terpisah, pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo menyatakan bahwa sebagian daerah Cilacap dan Banyumas telah memasuki musim kemarau.

"Wilayah Cilacap yang telah masuk kemarau adalah daerah di bagian barat daya dan timur. Sedangkan di Banyumas, wilayah yang memasuki kemarau berada di bagian tenggara seperti Kecamatan Tambak dan Sumpiuh," jelas Teguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar