Jakarta. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menugasi Perum Perhutani dan PT Inhutani untuk membangun pabrik pengolahan sagu sekaligus perkebunan sagu di Papua.

"Pembangunan pabrik sagu dan pengembangan kebun sagu bagian dari respon BUMN untuk mendukung proyek pemerintah menyukseskan pembangunan di Papua," katanya usai mengikuti pertemuan 141 direksi dan komisaris BUMN dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, langkah BUMN ini juga menjadi bagian dari pemerintah untuk melayani Papua dengan baik, sekaligus mengatasi ancaman krisis pangan di wilayah ini.

Untuk merealisasikan program tersebut, menurut dia, Perhutani dan Inhutani harus bekerja sama dan menyatukan diri secara operasional yang disesuaikan dengan keahlian bidang masing-masing.

Mantan Direktur Utama PT PLN tersebut menilai sagu sangat potensial untuk dikembangkan di Papua sehingga BUMN tidak perlu lagi membuka lahan perkebunan sagu.

"Tidak perlu lagi menanam, namun cukup merawat saja, dan yang penting adalah membangun pabrik pengolahannya," ujarnya.

Dahlan menjelaskan, ide pengembangan perkebunan sagu tersebut juga datang dari Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Papua yang pada pekan lalu bertemu dengan Wakil Presiden, Boediono.

Adapun investasi yang dibutuhkan pada tahap awal berkisar Rp50 miliar.

"Tidak besar karena hanya untuk penyediaan mesin pengolah sagu," ujarnya.

Selain mengembangkan perkebunan sagu juga harus diikuti perbaikan infrastruktur berupa jalan dan sistem angkutan dari perkebunan ke pabrik pengolahan sagu.

Menurut dia, selama ini sistem angkutan dari Indonesia Barat ke Papua sangat terbatas.

"Ini yang membuat ongkos pengapalan menjadi mahal," ujarnya.

Dahlan menambahkan, untuk merealisasikan rencana tersebut Kementerian BUMN meminta Inhutani dan Perhutani membentuk tim untuk menyusun rencana bisnis pengembangannya.(ant)