JAKARTA. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan merencanakan program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) untuk 6.640 desa.
"Tujuan dilakukannya program tersebut adalah meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan menata sarana dan prasarana sehingga jika terjadi bencana resikonya kecil," ungkap Direktur Jenderal KP3K, Sudirman Saad, saat konferensi Pers di Kementerian Kelautan dan Perikananan, Jakarta Selasa (13/9/2011).
Untuk mendukung program tersebut, dirinya menyatakan telah mengusulkan anggaran sekira Rp130 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada DPR. "Per desa kira-kira butuh Rp600 juta hingga Rp1 miliar. Dana sebesar itu baru untuk 130-an desa yang direncanakan bisa selesai 2012. Sisanya nanti bagaimana DPR," ungkapnya.
Direktur Pesisir dan Kelautan Kementerian Kelautan dan perikanan, Subandono Diposaptono menyatakan, desa-desa tersebut akan dikembangkan berdasarkan potensi yang dimiliki masing-masing desa.
"Nantinya, yang akan dikembangkan tidak hanya perikanan, tergantung potensi apa di daerah tersebut. Jika potensi pariwisata, ya pariwisata," terangnya.
Tercatat, pada tahun 2010, kemiskinan di desa pesisir mencapai 7 juta jiwa. Sejak tahun 2000, Direktorak KP3K mengklaim telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir. Di antaranya telah menghasilkan 6 unit BPR pesisir, membangun 312 unit rumah nelayan, perbaikan 2.136 unit rumah nelayan, 3.664 unit penyedia air bersih serta penyedia sarana penerangan sebanyak 24.557 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar