London. Wakil Menteri Pertanian Indonesia, Dr Bayu Krisnamurthi mengatakan Indonesia hasilkan produk pertanian eksotis yang sangat menarik dunia.
Hal itu disampaikan Bayu Krisnamurthi sebagai keynote speech-nya pada sesi kedua Indonesian Business Day dengan topik Food Industry Potentials , yang diselenggarakan di Haus der Commerzbank Berlin, demikian Counsellor, Fungsi Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada Antara London, Minggu.
Bayu menjelaskan beberapa produk pertanian Indonesia, antara lain kopi luwak, yang merupakan kopi hasil proses alamiah hewani dan juga kelapa asal Kintamani, Bali adalah contoh produk pertanian yang sangat eksotis.
Namun, yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengemas dan memasarkannya kepada pasar internasional dengan nilai ke-eksotisannya yang sangat khas Indonesia, ujarnya.
Produk-produk tersebut merupakan produk potensial di segmen pasarnya, untuk itu Wamentan mengajak masyarakat Jerman untuk turut mengkonsumsi produk-produk tersebut dan mengundang investor Jerman ke Indonesia untuk mengembangkan bisnis di bidang produk-produk tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi BPOM, Dr Roy Sparringa menyampaikan Indonesia merupakan negara yang potensial untuk investasi dalam bidang industri pangan.
Lebih lanjut, Roy menjelaskan mengenai sistem keamanan pangan terintegrasi di Indonesia (Indonesian Integrated Food Safety System).
Dijelaskan pula mengenai penerapan praktek-praktek pengolahan makanan dari bahan mentah menjadi layak untuk dikonsumsi serta pelabelan pangan serta penulisan keterangan/informasi yang harus dicantumkan dalam setiap kemasan pangan. Roy mengundang kalangan pebisnis Jerman untuk bekerja sama dalam mengembangkan penelitian di bidang industri pangan.
Dalam sesi yang dimoderatori Dr. Indah Kristanti tersebut, tampil pula Presiden GAPMMI, Ir. Adhi Siswaja Lukman yang menyampaikan bahwa industri pangan merupakan salah satu industri yang termasuk dalam program "Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia".
Indonesia memiliki industri pangan yang terus tumbuh positif selama 5 tahun terakhir dan untuk tahun 2011 diestimasi akan mencapai pertumbuhan sebesar 9,3 persen. Industri pangan di Indonesia menempati urutan ke-2 dalam realisasi investasi domestik dan urutan ke-5 dalam realisasi investasi asing.
Tantangan yang dihadapi oleh industri pangan Indonesia adalah terkait perubahan pola hidup masyarakat Indonesia, terutama kalangan menengah atas Indonesia yang bertumbuh, serta kesadaran masyarakat akan yang lebih menaruh perhatian terhadap kualitas produk pangan terutama yang menyangkut keamanan dalam mengkonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar