Kaum terpelajar dan para elite masyarakat mempunyai peranan sebagai agen perubahan atau pioner dalam diversifikasi pangan. Kelompok ini diharapkan memiliki komitmen kuat memberi contoh kepada masyarakat luas dengan sebanyak mungkin mengonsumsi hasil pangan nasional selain beras. "Selama ini, masyarakat Indonesia banyak memakan nasi sebagai makanan pokok.
Nasi sudah dianggap sebagai makanan pokok yang superior,"kata Kasie Bidang Data dan Perumusan Program Dinas Pertanian Sumatera Utara, Lusyantini, kepada MedanBisnis, Senin (19/9). Dikatakannya, diversifikasi pangan merupakan bagian dari program swasembada pangan yang sudah lama dicanangkan pemerintah yang memiliki arti pengembangan pilihan dan alternatif lain makanan pokok selain beras atau nasi. "Salah satu cara yang bisa diterapkan dengan sosialisasi ragam menu nonpadi atau nasi, seperti sagu, gandum, jagung atau bahkan ubi-ubian," jelasnya.
Di sinilah letak fungi kaum terpelajar dan para elit masyarakat itu, dengan mengonsumsi sebanyak mungkin makanan pokok non beras yang kemungkinan besar akan diikuti oleh masyarakat luas walaupun hal itu tidak mudah.
Dia mengatakan, mengubah pola perilaku masyarakat untuk mengonsumsi makanan pokok non beras memang sangat tidak mudah, tapi dengan sedikit menambahkan slogan-slogan berbau nasionalisme seperti mencintai makanan pokok nasional, lama-kelamaan pola masyarakat bisa berubah.
Menurut dia, saat ini diversifikasi pangan sangat penting lantaran banyaknya alih fungsi lahan sawah yang terjadi belakangan ini. Dengan bertambahnya penduduk dan semakin meningkatnya kegiatan industri, tanah-tanah persawahan yang subur berubah menjadi pabrik, lahan pemukiman semakin banyak sementara persawahan semakin sempit. "Untuk itu, setelah sekian lama terbenam, saat ini makanan pokok nonberas mulai disosialisasikan lagi dengan berbagai cara," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya sangat berharap akan adanya peran aktif dari kaum terpelajar dan elite masyarakat agar masyarakat lepas dari ketergantungan terhadap beras dan bukan tidak mungkin swasembada pangan akan lebih cepat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar