Jakarta. BPS mengingatkan pemerintah dalam mengimpor beras tahun ini harus selesai sebelum musim panen tahun depan atau musim panen raya. Pasalnya, itu sangat melukai hati petani jika impor beras terus dilakukan pada musim panen raya. Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, kebijakan impor beras pemerintah adalah untuk menjaga stok Bulog bukan tergantung suplai dan demand, sehingga Bulog dapat mengontrol harga beras dengan confidence memasuki musim paceklik.
"Jangan sampai impor awal pada tahun depan ketika petani siap panen raya, harus selesai, apa dimanfaatkan kuota atau tidak harus selesai dalam menyambut panen raya, karena ini melukai hati petani," ungkap Rusman ketika ditemui wartawan di Kemenko, Jakarta, Rabu (7/9).
"BPS memberikan saran kalau mau ada impor dengan mengukur cadangan beras pemerintah, agar bisa mengontrol harga," tegasnya.
Lebih jauh Rusman menjelaskan, impor beras ini dilakukan bukan karena adanya defisit beras di Indonesia, namun ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas beras cadangan Bulog.
"Kualitas beras cadangan tergantung Bulog, impor harus memperkuat cadangan beras bukan defisit beras. Penguatan cadangan beras di Bulog, membuat pemerintah lebih confidence menjaga harga beras," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar