JAKARTA - Kementerian Perdagangan mencatat seluruh komoditas unggulan ekspor nonmigas Indonesia selama Januari-April mengalami kenaikan kecuali kakao.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat konferensi pers tentang kinerja ekspor nonmigas Januari-April, di kantornya, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Senin (6/6/2011).
"Seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali kakao. Penurunan ini tidak perlu dikhawatirkan karena ekspor biji kakao sendiri mengalami penurunan sebesar 35,5 persen, selain karena ekspor pengolahan kakao mengalami kenaikan juga," ungkapnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja industri di Tanah Air telah pulih seiring digalakannya peningkatan nilai tambah dan industri hilir.
"Sepanjang Januari-April ini, ekspor industri mencapai USD38,7 miliar atau naik 34,9 persen dari periode yang sama dari tahun lalu," lanjutnya.
Selain itu, sektor padat karya seperti alaskaki dan pakaian jadi juga mengalami peningkatan khususnya dengan China yang menjadi pesaing utama.
Kemendag mencatat, total ekspor nonmigas pada April lalu mencapai USD12,9 miliar sehingga total ekspor nonmigas Indonesia dalam empat bulan pertama tahun ini sudah mencapai USD50,3 miliar atau naik 29,3 persen dari 2010 lalu.
Ekspor nonmigas berdasarkan negara tujuan tercatat seperti dari China pada April lalu tercatat sebesar USD1,5 miliar. Sedangkan ke Jepang senilai USD1,4 miliar, dan Amerika Serikat senilai USD1,34 miliar.
"Angka ini menunjukkan bahwa kerja sama Free Trade Area dan Economic Partnership Agreement efektif untuk mendorong kinerja ekspor nonmigas kita," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar