Oleh: An’nisa
MINUMAN air tebu yang sudah memasyarakat dan banyak dijumpai hampir di setiap sudut kota, bukan hanya sekedar penawar dahaga. Rasanya yang manis baik dicampur dengan Es maupun masih perasan aslinya, memang menggiurkan.
Perkebunan tebu yang dikelola secara modern yang lebih umum diketahui adalah sebagai bahan baku untuk membuat gula pasir dan vetsin. Ada perkebunan tebu yang dikelola pihak swasta dan ada pula yang dikelola pemerintah.
Namun bahan baku untuk perasan air tebu yang banyak dijual secara luas kepada masyarakat lebih banyak dikelola per orangan dan rata-rata tebu yang ditanam perorangan adalah tebu yang berwarna merah.
Memang banyak macam-macam warna tebu, misalnya warna merah gelap, merah terang, kuning dan hijau.
Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) dapat tumbuh di daerah dengan iklim tropis.Apabila dikategorikan, tanaman ini tergolong keluarga rerumputan dan banyak tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatera. Pokok tebu mirip seperti bambu karena batangnya terdiri dari raus-ruas dan daunnya keras membujur tegang. Namun tingginya tidak setinggi bambu, pokok tebu tingginya sekitar antara 3-4 meter.
Tebu yang diproses menjadi gula pasir, rata-rata dipanen setelah berusia sekitar satu tahun dan batang dari pangkal hingga ujung sudah terasa manis. Untuk bahan baku gula pasar kematangan pokok tebu seperti yang dibutuhkan. Batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin press pada suatu pabrik. Air perasan yang sudah menjadi nira dengan warna kuning kecoklatan lalu disaring untuk diproses menjadi gula pasir.
Nira hasil perasan tebu kandungan airnya yang dapat dijadikan gula pasir hanya sekitar 5 persen dan sebahagian besar dari batang 90 persen menjadi ampas tebu. Tampilan daun tebu yang sudah masak di Jawa disebut dadhok sebagai bahan bakar untuk memasak dan dapat dijadikan pengganti minyak tanah yang harganya semakin mahal. Pada daun tebu ini mengandung biomassa memiliki nilai kalori cukup tinggi. Apabila digunakan untuk memasak cepat panas.
Pada konversi energi pabrik gula pasir daun dan juga ampas batang tebu dapat digunakan untuk bahan bakar boiler, uapnya untuk proses produksi dan pembangkit tenaga listrik.
Enegi listrik yang dihasilkannya biasanya disalurkan pada rumah-rumah karyawan atau perkantoran perkebunan tebu, sehingga dapat menghemar biaya listrik.
Terlepas untuk kebutuhan pabrik, seperti di kota Medan air perasan tebu yang diperjualbelikan menjadi minuman yang menyegarkan.
Pengobatan
Sebahagian besar konsumen minuman air tebu seperti di kota ini telah mengetahui dengan persis air perasan tebu yang diminati, yakni pohon tebu berwarna merah. Untuk kebutuhan tebu perasan kota Medan lebih banyak mendatangkan bahan bakunya dari Berastagi. Dari segi rasa spesifik di lidah air perasan yang batang tebunya didatangkan dari Berastagi berbeda dengan batang tebu dari daerah lainnya.
Air perasan tebu sebenarnya cukup baik untuk kesehatan tubuh karena dapat menambah glukosa. Batang tebu sudah lama dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional.
Ibu Rita yang sudah memiliki empat orang anak dan memasuki usia 40 tahun. Setelah mengerjakan bergai tugas rutin rumah tangga dan mengatasi berbagai proplem anak ibu Rita pada sore hari sering berbelanja air persan tebu merah.
Para tetangganya bertanya apa khasiat dari air tebu tersebut, dengan ceria ibu Rita menceritakan pada akhir-akhir ini jantungnya sering kali berdebar-debar. Namun setelah ia mengkonsumsi perasan air tebu sesuai perasan aslinya, jantungnya yang berdebar-debar mulai mereda.
Sejak itu ibu Rita sering mengkonsumsi perasan air tebu, sekaligus pengalamannya itu disampaikan kepada tetangga dan keluarga.
Selain untuk meredakan jantung berdebar, ternyata air tebu dapat juga meredakan sakit panas dan meredam batuk. Untuk pengobatan ini biasanya digunakan bagian akar tebu yang juga terasa manis.
Dalam klasifikasi ilmiah, tebu yang paling dikenal adalah Sacharum o.Dengan tanaman berdaun panjang antara 1-2 meter dengan lebar 4-8 cm.Tanaman ini sengaja dibudidaya untuk konsumsi gula.
Obat tradisional yang diajurkan untuk penyakit jantung ambil akar tebu hitam atau merah secukupnya, kemudian dicuci lalu direbus dengan tiga gelas air hingga mendidih, nantinya yang tersisa satu gelas. Rebusan akar tebu ini diminum dua kali sehari.Untuk pereda panas ambil batang tebu secukupnya, batang tersebut diperas dan diambil airnya lalu diminum oleh si sakit.Untuk penyembuhan batuk ambil tiga ruas tebu hitam atau merah gelap lalu dibakar dan airnya diperas lalu diminum. Sebaiknya tebu yang dibakar, airnya masih hangat-hangat kuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar