Tasikmalaya.
Sebanyak 2500 bibit pohon di tanam sepanjang bantaran aliran Sungai Ciwulan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai upaya mengatasi bencana longsor atau abrasi sungai yang sudah mengancam permukiman penduduk.

Penanaman pohon tersebut dilakukan bersama-sama oleh relawan bencana, lingkungan, masyarakat, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, yang berhasil ditanam seluruhnya dalam Kegiatan Kali Bersih Serta Reboisasi Sungai Ciwulan (KEKASIH SRIWULAN), Minggu.

Ketua Panitia KEKASIH SRIWULAN, Ismet mengatakan penanaman pohon tersebut untuk menguatkan kondisi tanah dipinggiran sungai agar tidak mudah longsor atau terjadi abrasi.

"Kegiatan tanam pohon sebanyak 2500 bibit di bantaran sungai ini supaya tidak terjadi abrasi dan longsor," katanya.

Menurut dia, kondisi sungai Ciwulan cukup memprihatinkan dengan banyaknya sampah dan beberapa titik yang sudah abrasi dan mengancam rumah warga tergerus air sungai.

Jika kondisi sungai Ciwulan terus dibiarkan, ia khawatir bencana alam seperti banjir dan longsor terjadi dan merugikan masyarakat, terutama yang tinggal dekat sekitaran aliran sungai.

"Makanya kami lakukan kegiatan membersihkan Sungai Ciwulan dari sampah, dan melakukan reboisasi di bantaran sungai, tujuannya untuk kepentingan kita semua," katanya.

Ia berharap, seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah ikut menjaga dan memelihara aliran Sungai Ciwulan agar tetap asri dan bersih dari sampah.

Bibit pohon jenis picung, trembesi, pilisium, mahoni, dan ketapang, kata Ismet, akan terus dipantau agar dapat tumbuh dengan baik.

"Di bantaran sungai ini minim tumbuhan pengikat tanah, sehingga mudah terjadi longsor," katanya