Sabtu, 16 Februari 2013

Mengubah Pekarangan Jadi Lahan Pertanian

Medan. Daripada hanya menanam tanaman hias, lebih baik menanam tanaman yang bernilai ekonomis di pekarangan rumah. Seperti menanam sayuran ataupun buah-buahan.
Hal itu dikatakan Ketua Gabungan Kelompok Tani Johor, Juliana Astuti kepada MedanBisnis saat disambangi di lokasi pengembangan pertanian perkotaan atau yang disebut urban farming, di Jalan Eka Rasmi, Gang Eka Rosa, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Jumat (15/2).

Tak tanggung-tanggung, lahan yang dikelolanya bersama dengan 5 kelompok tani lainnya, yakni Kelompok Melati, Kelompok Tani Anggrek, Kelompok Tani Pedasur, Kelompok Tani Serasi dan Kelompok Tani Suka Mandiri dan menjadi binaan dari Serikat Petani Indonesia (SPI) Wilayah Sumatera Utara dan Sintesa luasnya mencapai 10 hektare.

Lahan yang dikelola juga merupakan lahan sewa maupun pinjam pakai dari pemilik tanah yang senang hati tanahnya dikelola sebagai lahan pertanian. Menurut Juliana, tanaman hias memang sedap dipandang mata namun hanya berfungsi untuk memuaskan hati saja.

Jika tanaman hias digantikan dengan tanaman sayuran ataupun tanaman buah, bukan saja lingkungan yang menjadi asri tapi juga bisa menghasilkan manfaat ekonomis. Misalnya sayur yang dihasilkanya bisa dijual ke masyarakat lainnya.

Dikatakannya, lahan pekarangan tersebut yang sebelumnya banyak ditumbuhi ilalang, berubah menjadi hamparan tanaman sayuran mulai dari bayam, kangkung, kacang panjang, sawi, cabai, terung, buncis, pak choy, selada, sampai ubi kayu (ubi roti).

Dikelola dengan konsep ramah lingkungan yakni secara organik. "Apalagi produk organik tetap memiliki pasar yang luas, dan untuk kebutuhan sayuran, di daerah Medan Johor sudah bisa dicukupi dari sini," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar