Tanaman Markisa Jenis Passiflora edulis f. flavicarpa
Tanaman markisa jenis Passiflora edulis f. flavicarpa ini berasal dari Australia, dikenal dengan nama The Yellow Passion Fruit. Tanaman markisa jenis ini dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Warnanya hijau pada saat muda kemudian berubah kuning berbintik-bintik putih setelah matang. Buahnya berbentuk bulat lonjong, berukuran sebesar bola tenis, beraroma sangat berat, bunganya tunggal, membuka pada waktu sore dan menutup pada waktu petang, berbunga sempurna berkelopak lima helai dan tajuk bunga lima helai.
Tanaman markisa ini memiliki batang yang dapat memanjang 5 m hingga 25 m. Letak daun berselang seling. Tanaman ini dapat berbunga setiap waktu, berputik tiga, bakal buahnya beruang satu, biji banyak yang melekat pada tiga bingkai pada dinding buah dibungkus dengan selaput penuh berisi sari buah yang manis rasanya bila matang dan harum semerbak baunya.
Tanaman markisa jenis ini lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan dengan tanaman markisa jenis lain seperti jenis :
- Passiflora quadrangularis
- Passiflora ligularis
- Passiflora futida
Tanaman markisa Passiflora edulis f. flavicarpa ini merupakan tanaman herba yang dapat tumbuh di dataran tinggi dan rendah, batangnya dapat memanjang karena dilengkapi dengan sulur-sulur cabang. Tanaman markisa jenis ini diduga berasal dari Australia dan banyak dikembangkan di Taiwan dan Hawaii di dataran rendah, sedangkan tanaman markisa jenis lainnya berasal dari benua Amerika.
Di Indonesia, tanaman markisa jenis ini banyak diusahakan di Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan terutama di sentra produksi markisa Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
Tanaman markisa jenis Passiflora edulis f. flavicarpa ini diklasifikasikan :
- Divisi : Spermatophyta
- Subdivisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Ordo : Violales
- Famili : Passifloraceae
- Genus : Passiflora
- Species : Passiflora edulis f. flavicarpa
Tanaman markisa memerlukan tanah yang gembur, drainase baik, banyak mengandung humus, diperlukan tempat yang cerah atau penyinaran matahari yang langsung dan menghendaki banyak air dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahunnya.
Syarat Tumbuh
Tanaman markisa merupakan tanaman subtropis, sehingga jika ditanam di Indonesia harus di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 800 - 1.500 m dpl dengan curah hujan minimal 1.200 mm per tahun, kelembaban nisbi antara 80 - 90%, suhu lingkungan antara 20 - 30oC, tidak banyak angin.
Tanaman markisa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, terutama pada yang gembur, mempunyai cukup bahan organik, mempunyai pH antara 6,5 - 7,5 dan berdrainase baik. Jika tanah tersebut masam, maka perlu ditambahkan kapur pertanian (dolomit). Pada umumnya lokasi yang sesuai untuk tanaman markisa adalah dataran tinggi, sehingga kondisi lahannya banyak yang berlereng. Sebaiknya kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jika lebih harus dibuat terasering untuk memudahkan pemeliharaan tanaman.
Pembibitan
Tanaman jenis tanaman yang umum dibudidayakan oleh petani adalah jenis markisa ungu (edulis), tetapi jenis ini mempunyai batang yang kecil, perakaran yang dangkal dan tidak tahan terhadap nematoda. Kemudian ada jenis lain, markisa kuning (flavicarpa) yang mempunyai batang yang cukup besar, perakaran yang dalam, tahan terhadap nematoda, tetapi buahnya kurang disukai karena rasanya lebih asam dan sari buahnya sedikit. Oleh karena itu telah dikembangkan teknik sambungan antara markisa ungu sebagai batang atas dan markisa kuning sebagai batang bawah. Teknik sambungan tersebut telah dikembangkan di Sulawesi Selatan dan ternyata hasilnya cukup memuaskan.
Pengolahan Tanah
Sebelum dilakukan penanaman, dilakukan pengolahan tanah, yaitu kegiatan mulai dari land clearing sampai lahan siap tanam. Untuk kegiatan tersebut diperlukan tenaga kerja sekitar 95 HOK per ha. Selanjutnya di buat lubang tanaman dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm.
Penanaman
Jarak tanam yang digunakan adalah 2 x 5 m, yaitu 2 m jarak antara baris tanaman dan 5 m jarak antar tanaman. Dengan demikian jumlah tanamannya adalah 1.000 pohon per ha.
Tanaman markisa adalah tanaman merambat, untuk itu perlu dibuatkan tiang rambatan. Tiang rambatan dapat dibuat dari pohon hidup, misalnya lamtoro, tonggak kayu atau bambu. Cara rambatan lain dengan menggunakan kawat yaitu diantara dua tiang disambungkan sebuah kawat rambatan yang berdiameter berkisar 3 mm.
Sesuai hasil penellitian yang dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Hortikultura Berastagi, penggunaan tiang rambatan dengan pucuk bambu (tanpa kawat) memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tanaman markisa serta jumlah buah dan berat buah per pohon dibandingkan dengan tiang rambatan dengan penggunaan kawat (sistem para-para tiang jemuran dan sistem memakai kawat).
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan interval 3 kali per tahun pada bulan November s/d Mei. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk makro, yaitu urea dengan dosis 800 - 900 gram/pohon/tahun, TSP yaitu 60 - 120 gram/pohon/tahun dan KCl dengan dosis 800 - 1.200 gram/pohon per tahun, tergantung dari umur tanaman. Untuk tanah yang masam sebaiknya diberi dolomit dengan dosis 200 - 500 gram per pohon per tahun. Selain itu diperlukan juga pupuk organik yang diberikan dengan dosis 40 kg per pohon per tahun. Pupuk organik biasanya di berikan sebagai pupuk dasar diberikan sebagai pupuk dasar.
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan adalah kegiatan penyiangan, pengairan dan pemangkasan tanaman. Penyiangan tanaman dilakukan secara berkala untuk menggemburkan tanah dan mencabut rumput yang ada disekitar tanaman.
Pembersihan air secara teratur pada tanaman sangat dianjurkan, terutama pada saat tanaman berbunga dan berbuah. Kebutuhan air akan meningkat pada saat mendekati pemasakan buah. Jika pada saat buah itu tanaman kekurangan air, buah akan berkerut dan jatuh sebelum masak.
Pemangkasan tanaman diperlukan untuk menumbuhkan tunas-tunas baru tempat dimana bunga akan muncul. Kegiatan ini dilakukan segera setelah selesai panen.
Panen
Tanaman markisa yang berasal dari buah mulai berbuah setelah berumur 9 – 10 bulan, sedangkan yang berasal dari stek, mulai berbuah lebih awal, yaitu sekitar 7 bulan. Warna buah yang pada mulanya berwarna hijau muda, akan berubah menjadi ungu tua (edulis) atau kuning (flavicarpa) ketika masak. Sejak pembungaan diperlukan waktu 70 – 80 hari untuk menjadi buah masak. Buah yang masak akan terlepas dengan sendirinya dari tangkainya dan jatuh di atas tanah. Untuk mendapatkan kualitas sari buah yang baik, buah markisa harus dipanen minimal 75% tingkat kematangan Sari buah markisa ungu mempunyai rasa lebih manis dan beraroma lebih kuat dari pada markisa kuning.
Manfaat dan Pengolahan
Markisa memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan karena mengandung beta karoten, potasium, serat, dan vitamin C. Bahkan, buah ini diyakini bisa meringankan penyakit tekanan darah tinggi.
Berikut manfaat dan khasiat buah markisa bagi tubuh kita:
-Menangkal kanker
-Mengatasi insomnia
-Mengatasi batuk
-Anti alergi
-Menenangkan anak hiperaktif
-Melancarkan ASI
-Menjaga kecantikan wajah
-Menurunkan kolesterol
-Memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempita
-Melancarkan peredaran darah
-Anti peradangan
-Penurun panas (anti piretik)
-Mencegah hipertensi
-Penghilang nyeri (analgesik)
-Antiseptik
-Penghilang kerut pada wajah
-Menjaga kebugaran tubuh
-Antibodi.
Saat ini di negara maju, konsumsi markisa semakin tinggi dan buah ini semakin popular, baik konsumsi domestik maupun untuk bisnis, seperti kebutuhan restoran, café, toko confectionery, dan lain-lain. Disamping konsumsi sebagai buah segar, markisa sangat popular sebagai bahan pengharum minuman dalam seperti jus dan smoothie . Juga dipake untuk campuran makanan misalnya untuk pudding, kue-kue, yoghurt maupun es-cream.
Sekarang buah markisa paling banyak diolah menjadi minuman sirup markisa dan pemasaran sirup markisa sangat menjanjikan terutama di saat bulan ramadhan, Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan perayaan perayaan lainnya karena rasa dari sirup buah markisa...mmm..buktikan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar