BANDUNG: Produksi kopi arabika Bandung bagian selatan pada tahun ini diprediksikan hanya mencapai 630 ton gabah kopi, turun 10% dari produksi 2010 sebanyak 700 ton gabah kopi akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu terakhir ini.
Manajer Koperasi Petani Kopi Warga Masyarakat Hutan (Koptan Kowamah) Pangalengan Bandung Dikdik Makmur mengemukan cuaca buruk disertai hujan yang cukup intensif menyebabkan tanaman kopi sulit berbunga dan secara otomatis akan mengurangi produktivitas buah kopi.”Panen kopi yang akan berlangsung pada akhir Februari atau Maret mendatang mungkin tidak akan optimal karena gangguan cuaca buruk,” katanya kemarin.
Akibat prediksi penurunan produksi ini, pasokan kopi dari petani ke sejumlah eksportir kopi di Surabaya Jatim dan Medan Sumut juga dikhawatirkan terganggu.
Kopi asal Bandung selatan ini ditanam pada areal seluas 3.000 hektare dan biasanya diekspor ke sejumlah negara a.l. Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara di Eropa.
Dia menilai para eksportir kemungkinan akan cukup kesulitan memenuhi kuota ekspor kopi arabika asal Bandung selatan ini, jika memang terjadi penurunan produksi.
”Kami tidak bisa berbuat banyak karena ada gangguan cuaca buruk yang berpeluang menurunkan produksi kopi di sini,” katanya.
Gangguan cuaca yang buruk itu juga berpeluang mengerek harga kopi. Biasanya harga kopi yang sudah dibersihkan dari cangkangnya mencapai Rp3.000 per kg.
Pada musim panen mendatang harga kopi diperkirakan naik 5% atau menjadi Rp3.150 per kg akibat stok yang menurun.
”Harga kemungkinan bisa naik kalau memang terjadi penurunan produksi,” katanya.
Sementara itu, petani di Bandung bagian selatan ini juga mulai meremajakan tanaman kopi untuk mendorong produktivitas kopi di wilayah itu.
Tahun ini, petani kopi mendapatkan bantuan 1 juta bibit tanaman kopi arabika dari PT Indokom Citra Persada, eksportir kopi asal Surabaya.
Menurut rencana, bibit tanaman kopi tersebut akan ditanam pada musim tanam pertengahan tahun 2011, usai panen raya yang akan berlangsung pada Februari atau Maret.
Dikdik mengemukakan pohon kopi yang ditanam biasanya sudah bisa dipanen dua tahun ke depan.
”Indokom memang cukup rutin memasok bibit tanaman kopi kepada kami. Akan tetapi, bantuan bibit tahun ini cukup besar,” katanya. Dia mengatakan bibit tanaman kopi yang diberikan itu berasal dari pusat pengembangan tanaman kopi di Sulawesi Selatan. “Bibit yang bagus bisa menghasilkan kopi hingga 25 tahun,” katanya. (bisnis.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar