Sidikalang. Kalangan petani cabai di Kabupaten Dairi menjerit, pasalnya harga jual cabai merah di tingkat petani kini sangat anjlok, yakni mencapai Rp3.500 per kg. Padahal, para petani sebelumnya berharap harga cabai bisa semakin membaik dengan masuknya bulan Ramadhan dan lancarnya distribusi ke berbagai daerah.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan sejumlah petani cabai lainnya di Desa Laembara Parbuluan, di antaranya R Sinaga, Harap Sihotang, Mian Sagala, Tobok Silalahi, Parasian Siregar dan sejumlah petani cabe di Desa Parbuluan I, dan Desa Parbuluan II kepada wartawan, Jumat, (5/8).
Menurut mereka, dengan anjloknya harga cabai saat ini, maka mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Sebab untuk bertanam cabai, dibutuhkan modal yang tidak kecil mulai dari pembelian bibit, pengolahan lahan, pembelian mulsa, pupuk dan obat-obatan. Belum lagi upah kerja pengerjaan lahan hingga pemanenan. "Pokoknya saat ini kita rugi besar karena harga cabai anjlok. Sebab agar petani cabai bisa untung, idealnya harga cabai di tingkat petani haruslah bias mencapai harga Rp8.000 hingga Rp10.000 per kg," kata mereka.
Menurut petani, satu-satunya jalan untuk menekan semakin tingginya angka kerugian yang mereka alami, para petani pun kini terpaksa menghentikan perawatan atau paling tidak menekan biaya sekecil-kecilnya untuk pemeliharaan tanaman itu menunggu perkembangan harga. Meski dilakukan upaya penekanan diperhitungkan seminggu atau sebulan mendatang penurunan harga jual cabai merah di pasaran akan terus berlanjut sampai titik terendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar