JAKARTA. Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo) sebagai wadah yang baru terbentuk akan memperjuangkan kredit murah bagi petani hortikultura dalam agendanya.
"Setelah membentuk asosiasi, kami akan lebih mudah memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan di antaranya persoalan kredit murah bagi petani hortikultura," kata Tantono Subagyo di Jakarta, Rabu (3/8).
Salah seorang pendiri Hortindo yang juga menjabat sebagai Manager Hubungan Pemerintah dan Regulator PT Syngenta Indonesia itu mengatakan, sejumlah BPR saat ini memang
menyediakan kredit tanpa agunan akan tetapi bunganya sangat tinggi.
Bunganya bisa 36 persen, bahkan ada yang mematok sampai 90 persen.
"Memang pemerintah masih trauma dengan penyaluran dana kredit usaha tani pada masa lalu yang tidak kembali, namun tidak lantas kemudian kredit subsidi bagi pertanian dihentikan sama sekali," ujar dia.
Menurut Tantono, kredit seperti ini sebenarnya layak diberikan kepada petani sepanjang dilakukan pendampingan, seperti yang dilakukan sejumlah BPR ternyata dana tersebut memang dapat berputar.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar