Medan. Demi meningkatkan hasil produksi buah pada musim kemarau dan meningkatkan ilmu teknologi ke petani, Dinas Pertanian (Distan) Sumut memberikan bantuan alat irigasi tetes kepada petani buah di Kabupaten Karo.
Demikian dikatakan Salomon Hutagalung, Kepala Seksi Fasilitas Benih dan Paket Teknologi Bidang Hortikultura, Distan Sumut, Kamis (25/8).
Salomon mengatakan, program tersebut mulai berjalan sejak Juli 2011. Saat ini yang telah mengalami proses pengerjaan dari irigasi tetes tersebut yakni kelompok tani Arta Niaga Kabupaten Karo. "Pengerjaan irigasi tetes ini diutamakan untuk komoditas buah strawberry dulu, pasalnya keistimewaan buah strawberry ini puncak masa panennya ada pada saat musim kemarau," ujarnya.
Ditambahkannya, masing-masing kelompok petani di Kabupaten Karo mendapatkan alat irigasi tetes tersebut seluas 1.200 meter. Sedangkan manfaat dari adanya irigasi tetes tersebut yakni para petani tidak lagi berketergantungan pada iklim, menghemat tenaga kerja, dan memberikan perawatan secara efisien terhadap buah.
"Dengan adanya alat tersebut kini para petani bisa sedikit mengurangi biaya tenaga kerja, sebelumnya para petani harus membayar Rp 50.000 per pekerja untuk melakukan penyiraman buah stawberry, minimal mereka mempekerjakan 3 orang. Dengan adanya alat irigasi tetes ini, maka beban petani sedikit berkurang, karena kita ingin menyejahterakan para petani," ujarnya.
Rencananya pemberian alat irigasi tetes ini akan diperluas keseluruh daerah Sumut. Namun hal itu tergantung anggaran dana yang akan diberikan pemerintah nanti. Salomon mengatakan, pemberian alat irigasi tetes ini lebih diutamakan untuk tanaman buah yang harga jualnya cukup mahal seperti strawberry, karena pengadaan alat irigasi ini biayanya cukup mahal.
Dalam hal ini Salomon berharap kepda petani buah di Kabupaten Karo jangan pernah merubah jarak tanam yang ada selama ini, jika selama ini petani menanam buah strawberry selamanya petani harus menanam itu. Hal ini sesuai dengan program pemerintah yang menganjurkan satu kawasan untuk satu buah produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar