Cirebon.  Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan ribuan traktor dari gubernur Ahmad Heryawan untuk tanam padi serentak.

"Traktor diharapkan mampu meningkatkan produksi gabah di Kabupaten Cirebon, karena satu traktor mampu membajak kurang dari tiga hari satu hektare sawah sudah selesai, sedangkan secara manual butuh tenaga dan waktu lama," kata Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat, di Cirebon, Rabu.

Ia menambahkan, traktor sangat dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produksi gabah di daerah Pantura, karena lahan sawahnya potensial mengembangkan berbagai jenis padi.

Dikatakannya, perkembangan kelengkapan alat traktor pada Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) di wilayah Jawa Barat selama 10 tahun lalu cukup lamban. Dari sebanyak 6000 Gapoktan, 2000-2010 hanya sebanyak 2000 Gapoktan yang mendapat bantuan traktor. Sedangkan pada 2000-2013, sudah 2450 gapoktan yang menerima bantuan traktor.

"Tersisa sekitar 1.550 gapoktan lagi yang belum mendapatkan traktor. Nanti akan saya selesaikan pada jabatan Gubernur mendatang," katanya.

Bukan hanya bagi para petani padi, dirinya juga berjanji akan meningkatkan dan memperhatikan nasib para petani tebu di wilayah Jawa Barat. Mereka merasa keberatan akan keberadaan gula rafinasi alias gula impor.

Ia menegaskan, akan melakukan perbaikan. Warga Jawa Barat, tanpa melihat masing-masing profesi harus selalu diperhatikan.

Sementara itu Haryono petani setempat menuturkan, traktor bantuan dari Gubernur Jawa Barat, diharapkan akan mampu meningkatkan minat tanam dan produksi padi di Pantura Kabupaten Cirebon.

Traktor mempermudah petani dalam mengolah lahan sawah mereka, kata dia, karena bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga modal tanam mereka rendah dibanding secara manual.

Cuaca tak menentu di wilayah Jawa Barat berakibat pada tidak serentaknya musim tanam, sehingga mengganggu produksi gabah, dengan alat traktor tersebut hasil panen bisa maksimal. (ant)