Tampilkan postingan dengan label harga gabah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label harga gabah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Mei 2011

Berita Pertanian : Harga Gabah Masih Bertahan Tinggi

Cilacap. Harga gabah di tingkat petani di Cilacap bertahan tinggi di atas harga pembelian pemerintah (HPP) meskipun sebagian wilayah di kabupaten ini telah memasuki masa panen.
"Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini masih bertahan pada Rp2.800 per kg atau lebih tinggi dari HPP hanya Rp2.640 per kg," kata Sulardi (45), pemasok gabah untuk kebutuhan salah satu penggilingan padi di Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Cilacap, Selasa (3/5).

Sementara untuk gabah kering giling (GKG), kata dia, hingga saat ini masih sesuai HPP, yakni sebesar Rp3.300 per kg. Kendati demikian, dia mengaku, hingga saat ini masih mudah untuk memperoleh pasokan gabah karena sebagian wilayah Kecamatan Adipala mulai memasuki masa panen. "Kalau di Kecamatan Maos, sebagian besar sudah selesai panen, hanya di Desa Mrenek saja yang masih panen," katanya.

Secara terpisah, Kepala Bulog Subdivre IV Banyumas, Witono melalui Kepala Humas, M Priyono, mengatakan pihaknya optimistis bisa mencapai target prognosa tahun 2011 sebesar 95 ribu ton setara beras meskipun hingga saat ini baru tercapai sekitar 47%. "Hingga saat ini kami telah menyerap sekitar 47 persen dari prognosa tahun 2011 atau sekitar 45 ribu ton setara beras," katanya.

Dia mengakui, pembelian gabah dan beras dari petani oleh para mitra kerja Bulog mengalami kendala cuaca yang tidak menentu. Dalam hal ini, kata dia, faktor cuaca sangat memengaruhi proses penjemuran gabah. "Cuaca yang kadang panas dan kadang hujan mengakibatkan penjemurannya kurang maksimal. Selain itu, wilayah yang memasuki masa panen juga berkurang," katanya.

Meskipun demikian, dia mengatakan, sebagian wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas akan memasuki masa panen pada pertengahan Mei, antara lain Kecamatan Kawunganten (Cilacap) dan wilayah timur Banyumas. "Kalau sekarang memang ada yang sudah mulai panen seperti di Kecamatan Adipala, tetapi masih sedikit," katanya. (ant)

Selasa, 26 April 2011

Berita Pertanian : PASCAPANEN RAYA Harga Gabah Lampaui Patokan Pemerintah

SURABAYA. Selepas masa panen raya, harga gabah kering panen di sejumlah sentra beras Provinsi Jawa Timur, Selasa (26/4), terus bergerak naik. Harga gabah dengan kualitas ekonomis mencapai Rp 3.100 per kilogram (kg). Adapun harga beras kualitas medium Rp 5.900 per kg, disusul kualitas premium Rp 7.000 per kg.

Pergerakan harga tersebut melampaui patokan harga pembelian pemerintah. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2009, harga gabah kering panen Rp 2.640 per kg dan harga beras Rp 5.060 per kg.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Madiun, Suharno, menegaskan, patokan harga pembelian pemerintah (HPP) sekarang ini sudah tidak relevan. Sebab, biaya produksi petani meningkat. Apalagi pada musim cuaca ekstrem seperti saat ini.

”Idealnya HPP sudah di atas Rp 3.000 per kg untuk GKP (gabah kering panen), supaya petani dapat menikmati margin atau keuntungan atas jerih payah mereka selama musim tanam,” ujar Suharno.

Terkait dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Petani Jember, Jawa Timur, Jumantoro, mengusulkan kepada pemerintah supaya harga gabah kering panen naik menjadi Rp 3.000 per kg. ”Sedang harga beras kualitas medium yang diterima Perum Bulog menjadi Rp 5.300–Rp 5.500 per kg,” kata Jumantoro.

Surajito (56), petani padi di Parijatah, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, mengatakan, tingginya harga gabah tidak lepas dari kondisi cuaca yang cerah, dan sudah lewatnya masa panen raya. ”Masih ada hamparan sawah yang belum dipanen, tetapi tidak sebanyak awal April lalu,” kata Surajito.

Kenaikan harga ini membuat Perum Bulog yang bertahan dengan harga HPP tidak kebagian gabah dari petani ataupun beras dari perusahaan penggilingan padi.

Sampai bulan April 2001 ini, Perum Bulog Jember misalnya, baru mengumpulkan sekitar 10 – 15 persen beras dari target pengadaan tahun ini sekitar 89.000 ton.

”Kami sudah kerja keras dan selalu berupaya datang ke setiap daerah penghasil gabah dan beras, tapi harga sangat tinggi,” kata Tri Wajyudi Saleh dari Perum Bulog Sub Divre Jember.

Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Wibowo Ekoputro, mengatakan, hingga bulan April 2011 ini Bulog Divre Jatim baru membeli 160.000 ton gabah kering giling dari target 1,6 juta ton GKG tahun 2011 ini.