Tampilkan postingan dengan label gajah ngamuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gajah ngamuk. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juni 2011

Berita Pertanian : Pekerja Kebun Tewas Diinjak-injak Gajah Liar











ACEH BARAT
. Konflik gajah dengan manusia di kawasan Provinsi Aceh, kembali terjadi. Musibah yang menyebabkan korban jiwa tersebut kali ini menimpa Khalidin,40, karyawan perusahaan perkebunan PT Beutari yang beraktivitas di kawasan Desa Menuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.

Informasi diperoleh Media Indonesia, Selasa (21/6) menyebutkan peristiwa itu berawal pada Senin (20/6) saat Khalidin yang berkeja sebagai mandor mengawasi lima pekerja pederes getah karet di perkebunan itu.

Tiba-tiba seekor gajah jantan berukuran besar muncul dari sekitar lokasi mereka beraktivitas. Mulanya mereka mencoba mengusir binatang berbelalai itu. Tetapi hewan itu balik arah dan menyerang mereka.

"Mereka sebelumnya tidak mengetahui ada gajah yang hendak mengamuk," kata Abdullah, warga Pante Ceureumen.

Ke enam pekerja kebun tersebut lari tunggang langgang berusaha menyelamatkan diri dari kejaran gajah. Sayangnya Khalidin gagal menghindar sehingga dia terjatuh.

Korban langsung diserang dengan belalai, diinjak-injak serta ditusuk dengan gading sehingga bagian tubuh lelaki itu babak belur.

Jenazah korban baru berhasil dievakuasi warga setelah beberapa jam kemudian ketika gajah jantan itu menjauh dari lokasi kejadian.

Camat Pante Ceureumen, M Nur Yasin, mengatakan, kondisi tubuh korban mengalami luka robek pada bagian perut dan luka tusuk pada bagian paha.(MI)

Kamis, 10 Februari 2011

Berita Pertanian : Lagi, Gajah Rusak Perkebunan Warga

Lagi Gajah Rusak Perkebunan Warga

ANTARA/Irwansyah Putra/wt

PEKANBARU. Setelah Aceh, kini kawanan gajah mengganggu ketenteraman penduduk Mandau, Riau. Karena itu, puluhan warga Desa Petani Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, melakukan ronda malam untuk mengusir kawanan gajah yang merusak tanaman kelapa sawit dan masuk ke permukiman.

Kepala Desa Petani Rianto, Jumat (11/2), mengatakan aktivitas ronda ini sudah mereka lakukan sejak dua pekan terakhir.

Diperkirakan, sekitar dua hektare tanaman sawit dan karet warga yang rusak dimakan gajah. "Biasanya kawanan gajah tersebut mulai masuk ke perkampungan pada malam hari," kata Rianto.

Gerombolan mamalia besar yang berjumlah enam ekor itu, lanjutnya, berkeliaran memakan tanaman sawit dan karet warga hingga subuh. Setelah itu rombongan hewan berbelalai ini kembali masuk ke dalam hutan.

Warga, lanjut Rianto, menggunakan petasan terbang untuk menakuti kawanan satwa dilindungi tersebut hingga menjauh dari perkampungan dan perkebunan warga.

Paling tidak, kata Rianto, dalam semalam, warga menghabiskan dua lusin petasan untuk mengusir kawanan gajah tersebut. Kawanan gajah berulang kali masuk ke perkampungan karena desa tersebut termasuk dalam wilayah jelajah hewan ini.

Menurut Rianto, pihaknya sudah bosan melaporkan kejadian serupa ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau selaku pihak yang berwenang mengatasi masalah ini.

"Laporan ke BBKSDA malah membuat kami repot karena harus mengantarkan petugas instansi tersebut ke titik munculnya gajah di perkampungan. Namun, setelah itu tidak pernah ada penyelesaiannya," lanjutnya.(MI)