Jakarta. BPS mengingatkan pemerintah dalam mengimpor beras tahun ini harus selesai sebelum musim panen tahun depan atau musim panen raya. Pasalnya, itu sangat melukai hati petani jika impor beras terus dilakukan pada musim panen raya. Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, kebijakan impor beras pemerintah adalah untuk menjaga stok Bulog bukan tergantung suplai dan demand, sehingga Bulog dapat mengontrol harga beras dengan confidence memasuki musim paceklik.
"Jangan sampai impor awal pada tahun depan ketika petani siap panen raya, harus selesai, apa dimanfaatkan kuota atau tidak harus selesai dalam menyambut panen raya, karena ini melukai hati petani," ungkap Rusman ketika ditemui wartawan di Kemenko, Jakarta, Rabu (7/9).
"BPS memberikan saran kalau mau ada impor dengan mengukur cadangan beras pemerintah, agar bisa mengontrol harga," tegasnya.
Lebih jauh Rusman menjelaskan, impor beras ini dilakukan bukan karena adanya defisit beras di Indonesia, namun ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas beras cadangan Bulog.
"Kualitas beras cadangan tergantung Bulog, impor harus memperkuat cadangan beras bukan defisit beras. Penguatan cadangan beras di Bulog, membuat pemerintah lebih confidence menjaga harga beras," pungkasnya.
BLOG Ricky Untuk Pertanian. Blog ini memuat tentang pertanian secara umum dan ada tambahan dari berita pertanian, tips ampuh berhubungan dengan pertanian, lowongan kerja bidang pertanian dan resep makanan-minuman dari hasil pertanian. Yang pasti Pertanian Untuk Negeriku Tercinta Indonesia.
Tampilkan postingan dengan label cadangan beras. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cadangan beras. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 10 September 2011
Kamis, 03 Februari 2011
Berita Pertanian : Pemerintah Minta Bulog Perkuat Cadangan Beras
Jakarta. Pemerintah minta Perum Bulog meningkatkan cadangan pangan/beras pada 2011 sebagai langkah mengatasi kemungkinan dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
"Tahun 2010 penyerapan Bulog hanya 50 persen dari target, tahun ini diharapkan target tiga juta ton dapat dipenuhi," kata Mentan Suswono usai rapat koordinasi ketahanan pangan di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui perkiraan kondisi cuaca dan iklim yang akan terjadi. "Prinsipnya sampai Maret masih akan hujan, dan pada Maret-April akan memasuki masa panen raya," katanya.
Pemerintah, lanjut Suswono, akan melakukan pengamanan agar panen raya 2011 memberi hasil memuaskan, antara lain dengan upaya pemberantasan hama.
Ia menyebutkan, pada tahun 2010 stok beras Bulog terbilang rendah padahal ada program yang terus dilaksanakan pemerintah yaitu raskin dan operasi pasar.
Selain pemberantasan hama, upaya yang akan dilakukan adalah memberikan fleksibilitas kepada Bulog dalam pengadaan beras. "Dari sisi kualitas, pengeringan gabah akan dioptimalkan dengan pengadaan alat pengering terutama di sentra produksi beras," katanya.
Ia menyebutkan, ditargetkan ada tambahan 1.000 alat pengering gabah pada 2011.
"Masalah yang muncul di pascapanen adalah tingkat kehilangan yang mencapai 15 persen. Tingkat kehilangan diharapkan dapat ditekan hingga hanya lima persen saja atau yang dapat diselamatkab sekitar dua juta ton," katanya. (ant)
"Tahun 2010 penyerapan Bulog hanya 50 persen dari target, tahun ini diharapkan target tiga juta ton dapat dipenuhi," kata Mentan Suswono usai rapat koordinasi ketahanan pangan di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui perkiraan kondisi cuaca dan iklim yang akan terjadi. "Prinsipnya sampai Maret masih akan hujan, dan pada Maret-April akan memasuki masa panen raya," katanya.
Pemerintah, lanjut Suswono, akan melakukan pengamanan agar panen raya 2011 memberi hasil memuaskan, antara lain dengan upaya pemberantasan hama.
Ia menyebutkan, pada tahun 2010 stok beras Bulog terbilang rendah padahal ada program yang terus dilaksanakan pemerintah yaitu raskin dan operasi pasar.
Selain pemberantasan hama, upaya yang akan dilakukan adalah memberikan fleksibilitas kepada Bulog dalam pengadaan beras. "Dari sisi kualitas, pengeringan gabah akan dioptimalkan dengan pengadaan alat pengering terutama di sentra produksi beras," katanya.
Ia menyebutkan, ditargetkan ada tambahan 1.000 alat pengering gabah pada 2011.
"Masalah yang muncul di pascapanen adalah tingkat kehilangan yang mencapai 15 persen. Tingkat kehilangan diharapkan dapat ditekan hingga hanya lima persen saja atau yang dapat diselamatkab sekitar dua juta ton," katanya. (ant)
Label:
beras,
berita pertanian,
bibit padi,
bulog,
cadangan beras,
indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)