Medan. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kota Medan mengajak usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan tepung Modified Cassava Flour (Mocaf). Hal ini diperuntukkan menjadi pengganti alternatif tepung terigu yang selama ini digunakan pedagang makanan ringan.
Kepala BKP Kota Medan Eka R Yanti Danil, mengatakan, pembuatan tepung mocaf sangatlah mudah dan tidak memerlukan biaya produksi yang mahal."Potensi pasar besar mengingat perbedaan harga antara tepung mocaf dengan terigu sekitar Rp1500 per kg, sehingga bisa membuat pedagang makanan ringan tertarik dan beralih dari terigu," ujarnya, Rabu (6/7).
Dikatakannya, tepung mocaf memiliki prospek pengembangan yang bagus dilihat dari ketersediaan singkong sebagai bahan baku yang berlimpah. Ini sangat memungkinkan terjadinya kelangkaan produk dapat dihindari.
Selain itu, harga tepung mocaf relatif lebih murah dibanding dengan harga tepung terigu maupun tepung beras, sehingga biaya pembuatan produk dapat lebih rendah. Harga Mocaf Rp5.500 per kg, sedangkan terigu Rp7.000 per kg.
"Pasar lokalnya sangat prospektif karena begitu banyak industri makanan yang menggunakan bahan baku tepung," ucapnya.
Hal ini tentunya, lanjut Eka, memberikan peluang bisnis yang besar bagi pengembang tepung mocaf, karena hal ini dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi industri pengolahan makanan nasional.
"Jenis dan karakteristik yang hampir sama dengan terigu, namun dengan harga yang jauh lebih murah membuat tepung mocaf menjadi pilihan yang sangat menarik," katanya.
Tim Teknis Dewan Ketahanan Pangan Kota Medan, Prof Posman Sibuea, menyatakan tepung mocaf dikenal sebagai tepung singkong yang dimodifikasi sebagai alternatif pengganti terigu.
"Tepung mocaf memiliki karakter yang berbeda dengan tepung ubi kayu biasa dan tapioka, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang lebih baik," jelasnya.
Secara umum, lanjutnya, bahan baku singkong yang digunakan bisa dari varietas apa saja namun lebih baik gunakan yang berkadar asam sianida rendah. Atau bahan baku singkong yang didapat dari daerah dataran tinggi akan menghasilkan randemen yang bagus dibandingkan singkong dari dataran rendah.
Untuk membuat 1 kg mocaf diperlukan sekitar 3 kg singkong, dan ini tentunya dapat mengurangi kebutuhan tepung terigu oleh masyarakat, Medan harus mampu mengembangkan salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan seperti singkong atau ubi kayu.
Menurutnya, prinsip pembuatan tepung mocaf dengan memodifikasi sel ubi kayu atau singkong secara fermentatif, sehingga menyebabkan perubahan karakteristik yang lebih baik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut.
Secara umum proses pembuatan mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan,
pengupasan, pemotongan, perendaman (permentasi), dan pengeringan. Selama proses fermentasi terjadi penghilangan komponen penimbul warna, seperti pigmen (khususnya pada ketela kuning), dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan.
Dampaknya adalah warna MOCAF yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung ubi kayu biasa dan juga berbau netral atau tidak berbau apek khas singkong," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar