ACEH TENGGARA. Untuk memproduksi hasil panen, petani kakao (cokelat) Aceh membutuhkan tiga pabrik pengolahan di kawasan sempat. Pasalnya, ada sekitar 70 ribu hektare (ha) kebun kakao milik petani setempat.
Jumlah tersebut tersebar di berbagai kawasan diataranya di Kabupaten Pidie, Aceh Tenggara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Subulussalam. Dari 70 ribu ha kebun kakao itu menghasilkan sekitar 15 ribu-20 ribu ton/tahun.
Hal itu dikatakan Ketua Forum Kakao Aceh Hasanuddin Darjo di Aceh Tenggra, Senin (4/7). Apalagi pada 2020, Aceh ditargetkan akan memperluaskan 100 ribu ha kakao di seluruh Provinsi Serambi Mekkah itu.
Untuk mencapai jumlah tersebut, Forum Kakao Aceh sedang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan meminta dukungan pemerintah kabuapaten serta provinsi.
Dikatakan Hasanuddin, industri itu perlu dibangun untuk meningkatkan ekonomi petani dan membuka lapangan kerja baru atau mengatasi pengangguran di Aceh. Harapan lainnya, hasil panen bisa diproduksi langsung menjadi makanan atau setengah jadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar