Medan. Sumatera Utara (Sumut) hingga
kini masih kekurangan tenaga penyuluhan untuk sektor kehutanan,
perkebunan dan perikanan. Dari keseluruhan jumlah penyuluh yang mencapai
2.602 orang, 90% merupakan penyuluh pertanian.
Kepala Badan Koorduinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Bakoorluh P2K) Bonar Sirait, di kantonya, Jalan AH Nasution, Medan, Rabu (20/3),
mengatakan, seharusnya jumlah penyuluh disesuaikan dengan jumlah desa
yang ada di Sumut, yakni 5.768 desa. "Jadi, satu penyuluh satu desa,"
katanya.
Jika dihitung, kata Bonar, dari keseluruhan jumlah
tersebut, 90% merupakan penyuluh pertanian, sisanya penyuluh perkebunan,
perikanan dan kehutanan. Dengan demikian, masih diperlukan banyak
tenaga penyuluhan khususnya bagi perkebunan, perikanan, dan kehutanan.
Dikatakannya,
untuk penyuluh kehutanan saat ini terdapat 100 orang, penyuluh
perikanan 62 orang, sedangkan penyuluh perkebunan di tingkat Sumut hanya
ada 2 orang saja. Itu pun, satu penyuluh merupakan staf yang
diperbantukan Dinas Perkebunan Sumut.
"Kita masih kekurangan banyak tenaga penyuluhan, karena itu harus ada penambahan," ujarnya.
Bonar
menjelaskan, dengan sedikitnya jumlah penyuluh yang tidak sebanding
dengan jumlah desa membuat penyuluh harus melakukan kerja rangkap
menangani lebih dari 1 desa yang terkadang jaraknya tidak berdekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar