Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PT Rajawali Nusantara
Indonesia (RNI) agar terus berjuang meminta jatah kuota impor pangan
kepada pemerintah untuk mengatasi masalah inflasi.
"RNI harus terus berupaya meminta kuota impor daging, sapi, maupun
bawang putih. RNI jangan menyerah, harus terus melakukan lobi bagaimana
agar dilibatkan dalam mengatasi masalah kelangkanaan komoditas pangan,"
kata Dahlan di Jakarta, Jumat.
Menurut Dahlan, saat ini kondisinya semakin memprihatinkan karena
inflasi yang terjadi hanya karena kenaikan drastis harga bawang putih.
"Ini tentu menjadi hal yang memalukan dan menyangkut nama negara,
dimana inflasi dipicu oleh komoditas bawang putih. Inflasi tidak bisa
dikoreksi namun penyebabnya harus diatasi secara konkrit," ujar Dahlan.
Menurutnya, slaah satunya adalah dengna melibatkan BUMN seperti RNI, Berdikari maupun Bulog.
Ia menjelaskan, kenaikan harga bawang putih dari berkisar Rp20.000
perkilogram menjadi sekitar Rp80.000-Rp90.000 perkilogram sangat tidak
masuk akal.
KPPU sendiri diutarakan Dahlan, sudah mengindikasikan bahwa telah
terjadi kartel yang mengakibatkan harga bawang melonjak tajam.
Hal yang sama juga terjadi ketika harga daging sapi mengalami lonjakan hingga mencapai Rp100.000 perkilogram.
"Intinya, RNI dan BUMN lainnya yang bisa ikut mengatasi kenaikan harga komoditas harus kita kerahkan," tegas Dahlan.
Sebelumnya Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro mengaku kecewa
karena usulan untuk mendapatkan kuota impor daging sapi dan bawang putih
tidak dipenuhi pemerintah.
"Kami sebagai perusahaan milik negara sangat kecewa, di tengah
situasi krisis daging sapi dan bawang putih, pemerintah justru
menyatakan kuota impor sudah habis," kata Ismet. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar