Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Maman Suherman
mengaku optimis pemerintah bisa mencapai target produksi kedelai hingga
1,5 juta ton pada tahun ini. Namun, angka tersebut masih belum mencukupi
kebutuhan yang diperkirakan mencapai 2,3 juta ton per tahun. Sebagai
catatan tahun lalu produksi kedelai Indonesia tak lebih dari 800.000
ton.
"Perkiraan kita tahun ini produktivitas bisa mencapai 1,5 juta ton. Kebutuhan Indonesia sendiri perkiraan sampai 2,3 juta ton. Berarti ya sisanya masih defisit," ungkap Maman di Jakarta, Rabu (6/3). Maman mengatakan, lemahnya produktivitas tersebut dipicu karena kurang bergairahnya petani menanam kedelai. Karena menurut Maman, untuk bertani kedelai, petani tak banyak mendapatkan untung karena harga kedelai yang rendah.
"Karena motivasi petani untuk menanam kedelai itu rendah, kenapa, karena pada saat panen raya harga di bawah biaya produksi. Biaya produksi itu per kg Rp 5.000, kadang-kadang Rp 4.000, di Aceh itu Rp 3.000," papar Maman.
"Jadi kenapa varietas banyak tapi petani enggan. Ya itu, karena saat panen raya harganya murah," katanya lagi. Dikatakan Maman, selain itu, faktor kurangnya lahan pun menjadi salah satu pemicu kurangnya produktivitas kedelai dalam negeri, hingga berujung pada praktik impor komoditi tersebut. (df)
"Perkiraan kita tahun ini produktivitas bisa mencapai 1,5 juta ton. Kebutuhan Indonesia sendiri perkiraan sampai 2,3 juta ton. Berarti ya sisanya masih defisit," ungkap Maman di Jakarta, Rabu (6/3). Maman mengatakan, lemahnya produktivitas tersebut dipicu karena kurang bergairahnya petani menanam kedelai. Karena menurut Maman, untuk bertani kedelai, petani tak banyak mendapatkan untung karena harga kedelai yang rendah.
"Karena motivasi petani untuk menanam kedelai itu rendah, kenapa, karena pada saat panen raya harga di bawah biaya produksi. Biaya produksi itu per kg Rp 5.000, kadang-kadang Rp 4.000, di Aceh itu Rp 3.000," papar Maman.
"Jadi kenapa varietas banyak tapi petani enggan. Ya itu, karena saat panen raya harganya murah," katanya lagi. Dikatakan Maman, selain itu, faktor kurangnya lahan pun menjadi salah satu pemicu kurangnya produktivitas kedelai dalam negeri, hingga berujung pada praktik impor komoditi tersebut. (df)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar