Jakarta. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menyatakan saat ini penyediaan pangan secara global menghadapi ketidakpastian masa depan sebagai akibat perubahan iklim dan perdagangan. "Prediksi menjadi sangat tidak pasti. Suhu tnggi dan kekeringan secara nyata mengurangi hasil produksi pertanian," kata Mentan dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Litbang Pertanian Haryono pada seminar internasional ketahanan pangan di Bogor, Kamis (27/10).
Menurut dia, dunia saat ini mengalami krisis yang serius dalam kecukupan pangan yang mana kekurangan pangan di suatu negara pasti akan menimbulkan efek domino di negara-negara lain.
Kondisi tersebut, tambah Menteri Suswono, pada gilirannya akan menciptakan ketidakstabilan. Selain perubahan iklim, sumber ketidakpastian terhadap masa depan pangan yakni peran perdagangan produk pertanian masa depan.
Suswono mencontohkan pada beras, saat ini hanya tujuh persen dari produk padi global yang diperdagangkan. Krisis energi global, tambahnya, dalam beberapa tahun terakhir telah memicu masalah global yang mana tingginya harga bahan bakar minyak mengakibatkan konversi beberapa komoditas pangan untuk bahan bakar hayati. "Kekurangan pasokan pangan dunia berakibat pada lonjakan harga pangan dunia," katanya.
Dengan perubahan iklim dan harga energi yang mahal, tambahnya, harga produk pangan mungkin akan menjadi tidak stabil.
Mentan menyatakan, untuk menghadapi tantangan masa depan pangan maka diperlukan peningkatan koordinasi dan kerja sama tingkat regional dan global. Selain itu, sangat penting untuk terus memacu peningkatan produksi dan produktivitas pangan.
Indonesia sebagai negara tropis terbesar kedua setelah Brazil, menurut Suswono, diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk keamanan pangan global.
Sementara itu dalam seminar bertema The Future of Global Food Security and Savety: Issues and Justification" itu Kepala Balitbang Pertanian, Haryono menyatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan banyak pihak bahwa masalah ketersediaan dan keamangan pangan merupakan persoalan semua bangsa. Oleh karena itu, kerja sama antar berbagai pihak terkait sangat diperlukan dalam menangani permasalahan tersebut.
Terkait dengan hal itu menurut dia, pengembangan produk pangan nasional tidak hanya dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri namun diharapkan berkontribusi nyata dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar