"Dengan peralatan yang kita miliki saat ini, potensi pembuatan pupuk organik dalam sebulannya diperkirakan bisa mencapai satu ton. Selain dapat mengatasi masalah penumpukkan sampah, juga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat," kata Kepala Unit Pelayanan Terpadu pada BLHKP Rejanglebong Suharto, Kamis.
Pembuatan pupuk organik tersebut kata dia, setelah pihaknya melihat potensi sampah yang dibuang petugas kebersihan ke lokasi pembuangan akhir yang perharinya mencapai 10 ton.
Di tempat pembuangan akhir tersebut selain banyak sampah plastik (anorganik) juga sampah yang berasal dari sayur-mayur, limbah rumah tangga (organik). Sampah organik ini selanjutnya mereka kumpulkan di lokasi UPT Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara guna diolah menjadi pupuk kompos.
Pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah ini dalam beberapa bulan terakhir ini setelah pihaknya menerima bantuan mesin pengolahan sampah untuk pupuk organik dari pemkab setempat.
Kendati sumber daya manusia dan peralatan mesin sudah cukup memadai, namun pihaknya masih kesulitan mengangkut bahan-bahan organik karena belum memiliki armada sendiri, sehingga proses pengangkutan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan carteran.
Pihaknya sudah mengajukan permintaan kendaraan operasional UPT guna mendukung pabrik pengolahan pupuk kompos atau organik tersebut ke Pemkab setempat, karena kegiatan ini sekaligus penanggulangan masalah sampah dan menciptakan lapangan kerja. (ant)
Pembuatan pupuk organik tersebut kata dia, setelah pihaknya melihat potensi sampah yang dibuang petugas kebersihan ke lokasi pembuangan akhir yang perharinya mencapai 10 ton.
Di tempat pembuangan akhir tersebut selain banyak sampah plastik (anorganik) juga sampah yang berasal dari sayur-mayur, limbah rumah tangga (organik). Sampah organik ini selanjutnya mereka kumpulkan di lokasi UPT Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara guna diolah menjadi pupuk kompos.
Pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah ini dalam beberapa bulan terakhir ini setelah pihaknya menerima bantuan mesin pengolahan sampah untuk pupuk organik dari pemkab setempat.
Kendati sumber daya manusia dan peralatan mesin sudah cukup memadai, namun pihaknya masih kesulitan mengangkut bahan-bahan organik karena belum memiliki armada sendiri, sehingga proses pengangkutan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan carteran.
Pihaknya sudah mengajukan permintaan kendaraan operasional UPT guna mendukung pabrik pengolahan pupuk kompos atau organik tersebut ke Pemkab setempat, karena kegiatan ini sekaligus penanggulangan masalah sampah dan menciptakan lapangan kerja. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar