Jakarta. Komisi IV DPR RI meminta kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarif Cicip Sutardjo untuk segera memenuhi kebutuhan ikan domestik.
Permintaan itu akibat kurangnya pasokan, khususnya ikan tangkap dan ribuan pabrik pengolahan ikan mengalami gangguan produksi.
"Saya kira PR (pekerjaan rumah) besarnya adalah bagaimana memenuhi terget industri dalam negeri. Sekarang itu ada ribuan pabrik yang tentunya butuh supply perikanan yang cukup. Kalau kita ke Jawa Timur sekitar daerah Sidoarjo, Banyuwangi itu banyak industri-industri perikanan sekarang paling tidak sekarang hanya berproduksi antara 40-60 persen. Bahkan pabrik banyak yang tutup, mereka buka di kala musim ikan saja tutup pada waktu ikannya langka," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, E Herman Khaeron di kantornya, Senin.
Herman menambahkan, bahwa terbukanya kran impor ikan selama ini salah satunya disebabkan rendahnya pasokan ikan tangkap tersebut. Untuk mengantisipasi berlanjutnya impor ikan, Herman berharap produksi ikan tangkap lokal dapat lebih ditingkatkan.
"Ini yang kemudian menjadikan kran impor tadi. Saya kira kita tidak tabu, hanya genjot saja produksinya seperti apa menggenjot? Dan saya kira satu hal yang perlu dicapai adalah mereview dulu terhadap rencana strategis sampai 2014. Jadi Pak Cicip nanti kita berikan PR itu,” kata politisi Demokrat itu.
Langkah pertama yang dinilai paling efektif, menurut Herman adalah inventarisasi produk yang ada selama ini. Setelah itu, barulah dikaji persoalan yang ada dan solusi untuk meningkatkan produksi.
"Kita meminta untuk menginventarisasi berapa sih besaran kebutuhan untuk industri perikanan. Kalau sudah diinventarisasi kemudian berapa sih kita dapat produksinya, kemudian dimana sih produksinya, ini tentunya butuh kerja keras untuk mencapai itu".
"Paling tidak mereview terhadap target kemudian mengkaji ulang terhadap rencana strategis terhadap 2014 sehingga kita bisa menurunkan pada tahapan-tahap setiap tahun, dan saya yakin Pak Cicip bisa mengadaptasi kepada baik keatas maupun kebawah. Saya kira bisa mampu untuk berbuat lebih baik," ujar Herman. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar