Banda Aceh. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Oesman Sapta menyatakan, Provinsi Aceh bisa menjadi salah satu sentra produksi pangan di Indonesia dari potensi areal pertanian dan wilayah lautan yang cukup luas.
Namun demikian, semua potensi ini harus bisa dikelola secara profesional, terprogram dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah setempat dengan melibatkan semua potensi yang ada."Saya melihat Aceh mempunyai potensi alam, lahan pertanian serta potensi sumber laut yang masih sangat kaya. Ini harus dimanfaatkan untuk meraih kemakmuran," kata Oesman Sapta dalam sambutannya saat melantik dan mengukuhkan kepengurusan DPP HKTI Provinsi Aceh periode 2011-2016 di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Sabtu (1/10)
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan, Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Adi Mulyono, sejumlah anggota DPRA dan Ketua Umum DPP HKTI Aceh, Musa Bintang serta undangan lainnya.
Oesman Sapta menyatakan, HKTI merupakan wadah yang dapat menyatukan kekuatan dan aspirasi masyarakat Aceh untuk mengelola potensi alam tersebut.
"HKTI Aceh harus menjadi mitra strategis Pemerintah Aceh guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. HKTI Aceh diharapkan lebih banyak berbuat lebih proaktif dan konsisten dalam program dan kegiatan nyata yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh petani," katanya.
Lebih Profesional
Ditambahkan, potensi lahan yang luas harus dikembangkan dalam usaha tani yang lebih profesional, sumber daya laut harus lebih digali dan dikembangkan termasuk budidaya hasil laut, dan industri pertanian harus sudah dikembangkan secara konsisten untuk mengolah hasil pertanian di Aceh.
Sehingga, masyarakat, pemerintah dan petani Aceh dapat memperoleh nilai tambah , dan impor bahan baku yang berasal dari produksi pertanian dapat dikurangi secara bertahap.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf meminta agar HKTI Aceh dapat menjadi mitra Pemerintah Aceh untuk mensukseskan program-program pertanian. "HKTI Aceh dapat mensukseskan kerja-kerja pemerintah Aceh dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian," harapnya.
Irwandi menyatakan, pemerintah harus terus melakukan revitalisasi pertanian supaya Aceh menjadi lumbung utama Indonesia. Hal itu dikarenakan empat tahun terakhir ini membuktikan bahwa peran sektor pertanian lebih dominan. Sumbangan dari sektor pertanian jauh lebih besar dari pada sektor lain, katanya.
Disebutkan, produksi padi di Aceh terus meningkat tiap tahun. Pada 2009, Aceh menghasilkan 1,5 juta ton padi, 2010 naik menjadi 1,63 juta ton atau setara dengan 4,54 persen. " Diharapkan tahun 2011 mencapai 1,75 juta ton, atau naik lima persen lebih," kata Irwandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar