Medan. Masyarakat perkotaan harus mampu memanfaatkan lahan seberapa pun sempitnya sebagai lahan pertanaman pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan pertanian model tersebut, masyarakat perkotaan dapat membangun kemandirian khususnya dalam pemenuhan pangan. Hal tersebut mengemuka dalam acara bimbingan teknis pertanian pekarangan yang dilaksanakan di lahan milik Kelompok Petani Cempaka Indah di Jalan Bunga Cempaka, Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. Acara tersebut dipandu oleh Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kabupaten Langkat (THL - TBPP).
Menurut Ketua Forum Komunikasi THL - TBPP, Haminnudin Nasution, dengan pemanfaatan pekarangan di wilayah perkotaan yang semakin sempit dapat membantu masyarakat untuk memaksimalkan potensinya dalam pertanian. Ini dimungkinkan karena kultur masyarakat Indonesia pada umumnya yang agraris dan tingkat kesuburan tanah. "Lagipula dengan pertanian, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan komoditas pertanian misalnya sayuran," katanya, Kamis (29/3).
Karena itu, lanjut Haminnudin, masyarakat perkotaan yang mencoba untuk memanfaatkan lahan yang kian sempit pantas untuk diberi dukungan pendampingan agar pertanian yang diusahakannya dapat berkembang dengan baik.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Cempaka Indah, Tanjung Simanjuntak mengatakan, ide pemanfaatan lahan pekarangan untuk pertanian karena dorongan dari salah satu tokoh masyarakat sekitar yakni Arifin Siahaan yang mana telah membuktikan bahwa pengembangan pertanian sangat memungkinkan untuk dilakukan di lahan pekarangan.
Dengan pemanfaatan lahan pekarangan menurutnya dapat membantu masyarakat perkotaan yang mana berlatar belakang sangat beragam dapat berkumpul demi mengembangkan pertanian. Di lahan sekitar 2,5 rante, dikatakannya saat ini telah disiapkan bibit jeruk nipis, cabai, bayam, sawi dan tomat yang diharapkan dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
Dikatakan bahwa tanaman sayur merupakan pertanian yang mudah dikembangkan dan menghasilkan keuntungan ekonomi khususnya bagi anggota kelompok. "Tahap pertama untuk memenuhi kebutuhan anggota, kemudian untuk masyarakat sekitar," katanya.
Ia menjelaskan, Kelompok Tani Cempaka Indah yang berdiri pada 29 Februari 2012 dan beranggotakan 20 orang dengan latar belakang beragam ini yakin bahwa dengan pertanian pekarangan akan sangat membantu perekonomian masyarakat. Selain itu, di lokasi tersebut dapat dijadikan tempat pendidikan pertanian bagi masyarakat perkotaan yang mulai tidak mengenal sistem dan pola bertani. "Manfaatkan lahan pekarangan untuk pertanian, itu akan lebih punya arti daripada dibiarkan sama sekali," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar