Medan. Daripada hanya menanam tanaman
hias, lebih baik menanam tanaman yang bernilai ekonomis di pekarangan
rumah. Seperti menanam sayuran ataupun buah-buahan.
Hal itu dikatakan Ketua Gabungan
Kelompok Tani Johor, Juliana Astuti kepada MedanBisnis saat disambangi
di lokasi pengembangan pertanian perkotaan atau yang disebut urban
farming, di Jalan Eka Rasmi, Gang Eka Rosa, Kelurahan Gedung Johor,
Kecamatan Medan Johor, Jumat (15/2).
Tak tanggung-tanggung, lahan
yang dikelolanya bersama dengan 5 kelompok tani lainnya, yakni Kelompok
Melati, Kelompok Tani Anggrek, Kelompok Tani Pedasur, Kelompok Tani
Serasi dan Kelompok Tani Suka Mandiri dan menjadi binaan dari Serikat
Petani Indonesia (SPI) Wilayah Sumatera Utara dan Sintesa luasnya
mencapai 10 hektare.
Lahan yang dikelola juga merupakan lahan
sewa maupun pinjam pakai dari pemilik tanah yang senang hati tanahnya
dikelola sebagai lahan pertanian. Menurut Juliana, tanaman hias memang
sedap dipandang mata namun hanya berfungsi untuk memuaskan hati saja.
Jika
tanaman hias digantikan dengan tanaman sayuran ataupun tanaman buah,
bukan saja lingkungan yang menjadi asri tapi juga bisa menghasilkan
manfaat ekonomis. Misalnya sayur yang dihasilkanya bisa dijual ke
masyarakat lainnya.
Dikatakannya, lahan pekarangan tersebut yang
sebelumnya banyak ditumbuhi ilalang, berubah menjadi hamparan tanaman
sayuran mulai dari bayam, kangkung, kacang panjang, sawi, cabai, terung,
buncis, pak choy, selada, sampai ubi kayu (ubi roti).
Dikelola
dengan konsep ramah lingkungan yakni secara organik. "Apalagi produk
organik tetap memiliki pasar yang luas, dan untuk kebutuhan sayuran, di
daerah Medan Johor sudah bisa dicukupi dari sini," katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar