BANDUNG - Kenaikan harga bawang merah memicu inflasi di
Jawa Barat pada Mei 2012. Bahkan, bawang merah juga memengaruhi inflasi
secara nasional.
"Bawang merah berandil besar terhadap inflasi
Mei di Jabar. Tetapi bawang merah juga menjadi komoditas yang
memengaruhi inflasi di daerah lain di Indonesia," kata Kepala Bidang
Statistik Distribusi BPS Jabar Anggoro Dwitjahyono, di kantor BPS Jabar,
Jalan PHH Mustopa, Bandung, Jumat (1/6/2012).
Dalam kesempatan
itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Gema Purwana
mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Jabar pada Mei 2012 mengalami
inflasi sebesar 0,03 persen. IHK Jabar meliputi tujuh kota, yaitu
Bandung, Cirebon, Tasik, Bekasi, Bogor, Sukabumi, dan Depok.
Anggoro
melanjutkan, minimnya pasokan bawang merah membuat harga bawang naik.
Penyebab minimnya pasokan awang merah sendiri belum diketahui. "Bawang
merah memberi andil inflasi sebesar 0,13 persen," sebutnya.
Naiknya
harga bawang merah terkait dengan kenaikan 140 komoditas lain seperti
rokok kretek (0,03 persen), mie dan telur ayam ras masing-masing (0,02
persen), kue kering berminyak, petai, sawi hijau (0,01 persen).
Sedangkan
komoditas mengalami deflasi sebanyak 50 komoditas di antaranya beras,
minyak goreng, cabe rawit, bayam, daging ayam ras, cabai merah dan
lainnya. Untuk beras, jelas Anggoro, mengalami deflasi karena saat ini
masih musim panen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar