Medan. Sosialisasi Sensus Pertanian
(ST-2013) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Tebingtinggi, Rabu (24/4) di gedung Balai Kartini Jalan Imam Bonjol kota
setempat dibuka Wakil Walikota H Irham Taufik.
Hadir sebagai narasumber Thomas Wunang Tjahjo dari BPS Sumut dan Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi.
Wakil
Walikota H Irham Taufik mengatakan, pelaksanaan Sensus Pertanian
mendapat dukungan dari semua kalangan. “Sensus pertanian sangat tepat,
karena banyak kalangan mengkhawatirkan ancaman terjadinya alih fungsi
lahan pertanian. Dampak dari alih fungsi lahan pertanian di kota ini
bisa dilihat dari kian menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap
produk domestik regional bruto (PDRB) secara nasional,” terangnya.
Data
PDRB 2009 kata dia, menunjukkan sektor pertanian hanya menyumbang
1,63%. Persentase itu menurun pada tahun 2010 menjadi 1,60%, bahkan pada
2011, PDRB sektor pertanian kembali menurun hingga 1,47%.
Meski
demikian, pertanian tetap menjadi sektor penting dalam ekonomi nasional.
Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua (14,7%) setelah industri
(24,3%) pada PDRB 2011, berdasarkan data buklet Sensus Pertanian 2013.
Bahkan, dari 112,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang bekerja hingga
Februari 2012, sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar mencapai
36,52%.
Thomas Wunang Tjahjo mengatakan, dalam sensus pertanian
akan difokuskan pada pengumpulan data, meliputi tanaman pangan (padi,
palawija), tanaman holtikultura (sayuran, buahan, tanaman hias dan
obatan), tanaman perkebunan, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan).
Termasuk tanaman kehutanan, perburuan, penangkapan atau penangkaran
satwa liar dan pemungutan hasil hutan.
Menurutnya, Sensus
Pertanian 2013 bertujuan mendapatkan data pertanian yang lengkap,
kerangka sampel untuk survei-survei di bidang pertanian. Juga memperoleh
informasi populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah
ternak, distribusi penguasaan, dan penggunaan lahan.
Kepala BPS
Kota Tebingtinggi Ridwan menginformasikan, saat ini penduduk Kota
Tebingtinggi yang bergerak di sektor pertanian mencapai 4.392 rumah
tangga, tersebar di 35 kelurahan dan 5 kecamatan. “Nantinya BPS akan
mengerahkan 17 tim dengan petugas sebanyak 68 orang yang direkrut dari
relawan di kelurahan-kelurahan,” jelasnya.
Sedangkan untuk Sumut,
terdapat 1.534.773 rumah tangga yang hidup di sektor pertanian,
mendiami 5.866 desa/kelurahan di 422 kecamatan. BPS Sumut akan
mengerahkan 3.023 tim dengan 12.092 petugas pencacah. “BPS menetapkan
1-31 Mei 2013 sebagai pelaksanaan ‘Sensus Pertanian 2013’ secara
nasional. Sensus Pertanian 2013 ini penting untuk program pembangunan
pertanian 10 tahun ke depan. Jadi harus didukung semua kalangan,” tandas
Kepala BPS Kota Tebingtinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar