"SINGKONG? Wah itu makanan orang kampung”. Jangan antipati dulu, asal diolah dengan kreativitas tinggi, singkong bisa dimodifikasi menjadi makanan ringan berkelas yang enak untuk teman minum teh atau kopi. Coba saja.
Singkong, panganan lokal yang sudah sejak lama menjadi kawan setia saat makan pagi, khususnya bagi masyarakat yang hidup di perkampungan. Singkong goreng atau rebus juga enak disantap sore hari sambil menyesap secangkir kopi kental ataupun teh manis sepet nan hangat. Hanya, peran singkong bukan sekadar pengganjal perut lho.
Lebih dari itu, singkong mempunyai andil besar sebagai penyedia sumber karbohidrat khususnya pada zaman perang. Tepatnya saat Jepang masuk wilayah Indonesia. Ketika itu beras sangat langka dan sulit didapat. Masyarakat pun beralih ke singkong sebagai pengganti nasi yang juga mengenyangkan.
Sebenarnya, saat itu sumber karbohidrat jenisnya sangat banyak, seperti talas, ganyong,dan ubi. Namun, yang populer adalah singkong yang dimasak dengan diparut (sawut) yang bentuknya mirip nasi. Tak heran pemerintah menggiatkan program diversifikasi makan, dalam rangka mengganti nasi sebagai makanan pokok.
Lihat saja, ditinjau dari segi gizi,selain merupakan sumber kalori, singkong juga mengandung protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B dan vitamin C. Untuk menyiasati kandungan proteinnya yang relatif kecil, singkong dapat dipadukan dengan protein dari lauk-pauk sehingga dapat melengkapi kebutuhan sehari-hari. Atau dari tambahan sayuran maupun buah.
Bahkan sekarang para ahli telah banyak memanfaatkan singkong menjadi industri seperti dibuat beras aruk yang berbentuk butiran menyerupai beras. Ini dapat diolah menjadi nasi aruk atau dicampur dengan beras dan rasanya tetap nikmat. Selain itu, juga diolah menjadi mi singkong.
Mi singkong merupakan produk olahan campuran tepung singkong dan pati singkong yang dapat dibuat dalam bentuk basah maupun kering. Salah satu produk yang terkenal adalah mi bendo, yang dihasilkan oleh pengusaha di Desa Bendo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain lezat sebagai makanan, singkong juga memiliki khasiat bagi kesehatan. Efek farmakologis singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker,antitumor, dan penambah nafsu makan. Sarat gizi dan bermanfaat bagi kesehatan, lengkaplah sudah.
Jadi, semakin semangat bukan ingin membuat kreasi dari singkong bagi keluarga? Singkong jangan hanya digoreng. Anda bisa membuatnya menjadi singkong isi misalnya, semacam tahu isi. Bahan yang dibutuhkan, di antaranya singkong parut yang diperas, gula pasir, margarin, meses, putih telur, tepung panir, dan tepung terigu protein sedang.
Untuk membuatnya, singkong dicampur dengan gula pasir dan margarin kemudian diaduk rata. Ambil dua sendok makan adonan ini untuk kemudian dipipihkan. Tinggal isi dengan meses, baru ditutup dan dibentuk belah ketupat. Berikutnya adonan digulingkan di atas terigu dan celup ke dalam putih telur, selanjutnya gulingkan ke dalam tepung panir. Nah,tinggal digoreng hingga kuning kecokelatan.
Jangan terpatok pada meses saja sebagai isian. Anda bisa menggunakan selai nanas, stroberi, keju, ataupun daging sapi dan ayam. Untuk menentukan isi singkong, bentuk saja adonan dengan bentuk-bentuk yang berbeda.
Ada lagi nih, singkong ala Thailand. Ini adalah singkong rebus yang disiram dengan vla santan gurih. Cara membuatnya gampang. Bahan yang dipergunakan adalah singkong yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong, gula, serta garam. Sementara untuk vla, siapkan santan kental, gula pasir, garam, tepung maizena, dan daun pandan.
Beberapa restoran ataupun gerai kopi telah mengangkat singkong menjadi salah satu snack yang ditawarkan.Jadi, tidak melulu menyeruput kopi dengan pastry ala Barat. Terbukti, kudapan ini mendapat sambutan hangat dari para pengunjung restoran atau kedai kopi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar