KUPANG. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/2), memanggil pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari Kupang dokter Sahadewa, menyusul tewasnya balita di rumah sakit itu.
Elija Dethan, 11 bulan, balita warga negara asing (WNA) tersebut tewas beberapa menit pascatranfusi darah, Senin (13/2). Elija diberi transfusi darah lewat injeksi setelah menjalani operasi terkait penyakit infaginasi yang dideritanya. Proses transfusi darah dilakukan oleh tiga bidan yang setiap hari membantu persalinan. Kasus ini sedang ditangani Polres Kupang Kota.
Ketua IDI NTT dokter Andre Fernandez mengatakan pihaknya segera menjatuhkan sanksi terhadap Sahadewa terkait meninggalnya balita tersebut. Ia menduga transfusi darah yang dilakukan bidan tersebut menyalahi prosedur atau darah yang diberikan berbeda dengan golongan darah sang balita.
Menurut Andre, RSIA Diadari tidak memiliki ruang khusus untuk menampung pasien pascaoperasi. Peralatan medis klinik tersebut juga diduga tidak memadai.
Sementara itu, Sahadewa mengatakan transfusi darah yang dilakukan dengan cara injeksi sesuai standar medis. "Semua tindakan medik yang dilakukan terhadap Elija sudah sesuai ketentuan medis," katanya.
Orang tua Elija, Yonshon Dethan menolak keterangan yang disampaikan Sahadewa. Ia kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Kupang Kota dengan tuduhan dugaan malpraktik. Menurut Yonshon, awalnya dokter mendiagnosa Elija menderita disentri, tetapi obat disentri yang diberikan dokter tidak menyembuhkan anaknya.
"Anak kami terus mengeluh sakit perut. Kami kembali lagi ke rumah sakit dan hasil diagnosa ulang menyebutkan Elija menderita infaginasi sehingga diputuskan dilakukan operasi," jelasnya.
Operasi dilakukan di RSIA Diadari berjalan lancar. Namun beberapa hari kemudian dokter menyebut Elija harus menjalani transfusi darah. "Dokter bilang hb-nya turun 7,5 sehingga harus ada transfusi darah," katanya.
Namun, seusai transfusi darah Elija meninggal. Jenazah Elija telah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Rabu (15/2). Tetapi hasilnya belum diumumkan ke publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar